Makin banyak aja nih fitur di tiktok, Kawula Muda
Media Sosial TikTok semakin berambibisi untuk menguasai ekonomi digital di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia., Kawula Muda!
Platform video pendek milik Bytedance ini tidak hanya fokus pada bisnis e-commerce, tetapi juga mengembangkan bisnis digital lainnya, yang artinya akan memiliki fitur tambahan jasa layanan.
Setelah sukses mengakuisisi Tokopedia dengan nilai fantastis US$ 1,15 miliar, TikTok dikabarkan akan berencana untuk memasuki dunia agen perjalanan online (OTA) di Indonesia.
Media-media lokal mengatakan bahwa TikTok tengah mempertimbangkan untuk mengakuisisi sebuah startup pariwisata digital.
Menurut laporan dari South China Morning Post (SCMP), TikTok berencana untuk memasuki industri rekreasi dengan menawarkan tiket pesawat, akomodasi hotel, dan voucher makanan dari restoran yang bekerja sama dengan mereka.
“TikTok berencana terjun ke bisnis kategori rekreasi, yang memungkinkan pengguna (platformnya) memperoleh kupon untuk penerbangan dan hotel yang disediakan penyedia layanan pihak ketiga,” ungkap sumber South China Morning Post (SCMP) dikutip pada Rabu (17/07/2024)
Namun, pihak TikTok akhirnya memberi klarifikasi terkait kabar tersebut di pasar Asia Tenggara.
Juru bicara TikTok pun membantah laporan SCMP yang menyebutkan rencana untuk menargetkan pasar awal di Indonesia dan Thailand.
"Tidak ada rencana untuk mengakuisisi OTA lokal," kata Juru Bicara TikTok dikutip dari Katadata.co.id, Selasa (16/7/2024).
Kendati demikian, terdapat hampir 30 lowongan terkait bisnis layanan lokal di Singapura, Jakarta, dan Bangkok, di situs rekrutmen resmi TikTok, Kawula Muda.
TikTok juga mengumumkan pada Jumat (12/07/2024) kepada South China Morning Post bahwa mereka sedang menguji aplikasi lokal di Thailand dan Indonesia.
Perusahaan media sosial itu juga dikatakan akan menyediakan layanan pesan-antar makanan seperti GrabFood milik Grab dan GoFood Gojek.
Meskipun Indonesia merupakan pasar pertama yang dipilih Bytedance untuk mencapai tujuan mereka di Asia Tenggara, ia juga akan menghadapi persaingan ketat dari Shopee milik Sea Group dan Lazada milik Alibaba Group.