Ada yang bertujuan positif dan negatif, Kawula Muda!
Hacker atau peretas merupakan seseorang yang mampu memasuki sebuah jaringan dengan akses ilegal atau tidak sah pada sistem tersebut.
Jauh sebelum saat ini, rupanya istilah hacker pertama kali muncul pada tahun 1960. Saat itu, organisasi mahasiswa bernama Tech Model Railroad Club di Massachusetts Institute of Technology (MIT) melakukan peretasan dengan tujuan positif.
Akan tetapi, pada 1983, istilah peretas menjadi berkonotasi negatif. Adapun hacker yang jahat tersebut biasa dikenal sebagai ‘cracker’.
Di dunia peretas, rupanya terdapat berbagai jenis kategori dengan pekerjaan yang berbeda, loh Kawula Muda! Berikut di antaranya!
Peretas dengan kategori ini bertugas untuk menguji sistem informasi suatu perusahaan. Adapun mereka biasanya mencoba untuk meretas sistem perusahaan untuk mengecek apakah sistem tersebut sudah cukup baik atau belum.
Bertugas merebut jaringan atau program dengan ilegal, peretas ini bertujuan untuk mengambil keuntungan pribadi. Misalnya saja mencuri data pribadi orang lain untuk kemudian diperjual belikan di dunia maya.
Merupakan kombinasi dari White dan Black Hacker, Grey Hat Hacker bertugas meretas sebuah sistem dengan cara ilegal. Kemudian, ia dapat melaporkan kelemahan alias celah tersebut kepada sang pemilik sistem untuk dimintai imbalan.
Bertujuan untuk menghentikan serangan dari Black Hat Hacker, Red Hat Hacker dapat saja melakukan serangan yang ekstrem. Misalnya melumpuhkan secara total server milik Black Hat Hacker.
Merupakan golongan peretas pemula yang masih ‘hijau’, Green Hat Hacker bertugas mengasah keterampilan mereka. Dengan begitu, mereka dapat memiliki teknik yang lebih baik untuk meretas.
Masih merupakan hacker pemula, hacker jenis ini memiliki visi untuk membalas dendam. Walau tidak memiliki level kemampuan setinggi Black Hat Hacker, peretas jenis ini memiliki tujuan merusak yang sama dengan jenis hacker tersebut.
Merupakan peretas amatir, peretas jenis ini hanya dapat menggunakan skrip yang dikembangkan orang lain untuk merusak perangkat. Walau begitu, peretas ini juga tetap merugikan orang lain.