Gimana cara deteksinya ya?
Hari akhir atau kiamat merupakan rahasia tuhan, Kawula Muda. Meskipun begitu, di berbagai agama menyebutkan bahwa sebelum terjadi kiamat akan ada tanda-tandanya terlebih dahulu.
Dikutip dari Daily Mail, Senin (19/2/2024), sekelompok tim di NASA berhasil menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk prediksi amukan badai Matahari yang dianggap sebagai kiamat tersebut.
Menurut hasil perhitungan model milik NASA tersebut, manusia di Bumi punya waktu sekitar 30 untuk bersiap sebelum kiamat meledak.
Waktu 30 menit itu adalah perbedaan kecepatan cahaya dan waktu yang dibutuhkan oleh material yang terlontar dari Matahari sampai di permukaan Bumi.
Meskipun sistem ini merupakan sistem peringatan paling canggih, waktu 30 menit mungkin bukan waktu yang cukup bagi dunia untuk bersiap menghadapi kiamat berbentuk badai matahari ini.
Kendati demikian, masyarakat kini bisa bersiap menghadapi peristiwa matahari ekstrem, seperti membuat perlengkapan bertahan hidup dan mencetak salinan dokumen digital.
Badai matahari ini gak bisa dianggap sepele, Kawula Muda. Sekitar 35 tahun yang lalu, misalnya, badai Matahari membuat kota Quebec di Kanada mati listrik selama berjam-jam.
Fenomena yang lebih dahsyat dikabarkan pernah terjadi di Manchester, kejadian tersebut terjadi di Carrington, Inggris di tahun 1859. Jika peristiwa di Carrington terjadi pada era modern, bisa dipastikan infrastruktur listrik dan komunikasi bisa hancur lebur.
Badai matahari juga dapat membuat sistem penentuan posisi global menjadi kurang akurat, yang merupakan masalah utama dalam pengeboran presisi dan teknologi lainnya. Hal itu bisa membuat pemadaman GPS.
Gak cuma itu, Kawula Muda. Badai juga dapat menyebabkan masalah komunikasi dan menambah radiasi di sekitar kutub utara dan selatan, yang bisa membuat maskapai penerbangan mengubah rute penerbangan.
Selain memperkirakan waktu yang dibutuhkan oleh suar surya menghantam Bumi, peneliti NASA juga menyusun prediksi dampak yang akan ditimbulkan oleh material Matahari ke penghuni Bumi.
Nama model yang digunakan oleh peneliti NASA ialah DAGGER. Nama tersebut diambil dari kalimat "Deep Learning Geomagnetic Perturbation".
Sistem ini dapat dengan cepat dan akurat memperkirakan dampak badai di seluruh dunia dalam setiap kasus.
Vishal Upendran penulis utama dari Pusat Antar-Universitas untuk Astronomi dan Astrofisika di India, mengatakan bahwa dengan mesin AI ini, bisa membuat prediksi global secara cepat dan akurat.
“Dengan AI ini, sekarang dimungkinkan untuk membuat prediksi global yang cepat dan akurat serta memberikan informasi dalam pengambilan keputusan jika terjadi badai matahari, dengan demikian meminimalkan – atau bahkan mencegah – kehancuran yang terjadi pada masyarakat modern,” ungkapnya, dilansir dari Daily Mail.
Prambors News sekarang bisa didengerin di Spotify, Kawula Muda. Lo bisa search Prambors News di Spotify buat bisa dengerin berita dengan konsep yang beda.