Kawula Muda, Microsoft berhasil menduduki urutan ke-3 untuk pendapatan terbesar untuk perusahaan gaming!
Pada Selasa (18/01/2022), Microsoft umumkan pembelian penerbit game Activision Blizzard senilai 68,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp 986 triliun. Hal ini berhasil membuat Microsoft jadi perusahaan video game dengan pendapatan terbesar nomor tiga di dunia setelah Tencent dan Sony.
Satya Nadella selaku CEO Microsoft menjelaskan bahwa keputusan mereka melakukan pembelian terhadap Activision Blizzard adalah kunci Microsoft untuk membuat metaverse.
Metaverse adalah sebuah istilah yang diciptakan dalam novel "Snow Crash" dan dipublikasikan pada 1992. Meski wujud metaverse masih buram, gagasan tersebut dapat dilihat dari beberapa game open world seperti Roblox, Minecraft, dan Warcraft.
Menurut Associated Press, pembelian Activision Blizzard menjadi salah satu akuisisi teknologi termahal dalam sejarah. Rekor akuisisi hingga saat ini masih dipegang oleh Dell sewaktu membeli perusahaan penyimpanan EMC senilai 60 miliar dolar AS.
Saat ini pihak Microsoft masih menunggu persetujuan dari regulator Amerika Serikat dan Eropa untuk mulai menjalankan akuisisi Acitivision Blizzard. Microsoft berharap finalisasi kesepakatan antara Microsoft dengan Amerika dan Eropa dapat selesai pada 2023 mendatang.
Akuisisi Activision Blizzard bermula setelah Microsoft membeli Bethesda seharga 7,5 miliar dolar AS. Pada saat itu, akuisisi tersebut membuat 23 studio game yang menguntungkan bagi layanan Xbox Game Pass.
Dalam beberapa bulan terakhir sebelum Microsoft membeli Activision Blizzard, mereka kerap diterpa isu pelecehan seksual dan gaji yang tidak disetarakan. Meski Microsoft tidak memberikan konfirmasi mengenai hal tersebut, Microsoft memastikan bahwa CEO Activision Blizzard, Bobby Kotick, akan tetap menduduki posisinya untuk saat ini.