Kalo prediksiin masa depan lo sama doi, kira-kira bisa juga ga ya, Kawula Muda?
Kecerdasan buatan atau AI semakin hari semakin menakjubkan saja nih Kawula Muda. Pasalnya kini AI dapat memperkirakan kapan seseorang akan meninggal dunia dengan akurasi yang cukup tepat.
Temuan ini mulanya berasal dari penelitian oleh para ilmuwan dari Technical University of Denmark (DTU) terhadap lebih dari satu juta orang di Denmark.
Dalam penelitian tersebut merinci bagaimana model algoritma pembelajaran mesin yang disebut "life2vec" memprediksi kehidupan dan tindakan seseorang saat disajikan dengan data yang sangat spesifik tentang mereka.
Live2vec mendapatkan data-data tersebut dari otoritas pusat statistik Denmark, yakni Statistics Denmark. Pemerintah Denmark sendiri mendukung penelitian ini dengan memberi akses data penduduknya pada peneliti yang terlibat.
Sune Lehmann, penulis utama studi ini mengungkapkan, mereka menggunakan rangkaian peristiwa kehidupan untuk memprediksi kehidupan manusia.
Model AI itu menggunakan data pribadi dari kehidupan seseorang termasuk pendapatan, profesi, tempat tinggal dan riwayat kesehatan, untuk menentukan angka harapan hidup dengan akurasi 78%.
"Kami menggunakan fakta bahwa dalam arti tertentu, hidup manusia memiliki kesamaan dengan bahasa," ujar Lehmann, dikutip dari New York Post, Sabtu (31/12/2023).
Lebih lanjut Lehmann menyebut, tim penelitinya juga menggunakan program khusus untuk meramalkan kepribadian dan keputusan seseorang dalam mengambil tindakan internasional.
"Kami memperkirakan kematian karena hal ini merupakan sesuatu yang telah dilakukan orang selama bertahun-tahun [misalnya, oleh perusahaan asuransi]. Sehingga kami memiliki gambaran yang baik tentang apa yang mungkin terjadi," ungkapnya.
Pro dan kontra tentang AI mungkin masih terjadi hingga saat ini Kawula Muda. Apalagi penggunaan AI kerap juga menyertakan data pribadi untuk keberlangsungannya.
Dalam kasus ini, Data Statistics Denmark menjamin keamanan datanya, oleh karenanya penelitian kali ini diatur ketat karena juga berisi catatan rinci tiap penduduk negara tersebut. Bahkan sejumlah penduduk dapat mengaksesnya, termasuk peneliti.