Karena diklaim mengambil data pribadi secara diam-diam, Kawula Muda!
Lembaga komunikasi dan penyiaran di internasional di Amerika Serikat, Federal Communications Commission (FCC) meminta Google dan Apple untuk menghapus TikTok dari toko aplikasinya.
Adapun hal tersebut disampaikan secara langsung oleh salah satu komisaris FCC, Brendan Carr, lewat akun Twitternya.
“TikTok bukan sekadar aplikasi video, Ia adalah serigala berbulu domba,” tulisnya sebagaimana dikutip oleh Prambors pada Kamis (30/06/2022).
Klaim ‘serigala berbulu domba’ tidak dapat tanpa alasan, Kawula Muda! Pasalnya, ia menyebut bahwa TikTok telah diam-diam mengumpulkan data sensitif pengguna asal Amerika Serikat.
“Bisa disebut seperti itu dikarenakan laporan terbaru menunjukkan bahwa platform tersebut melakukan praktik pengumpulan data sensitif,” tambah Brendan.
Ia juga menyebut bahwa lokasi pusat pengumpulan data tersebut adalah Beijing, China.
“Saya sudah meminta Apple dan Google untuk menghilangkan TikTok dari toko aplikasinya karena pola data yang mencurigakan,” tutup Brendan.
Masih pada cuitan yang sama, komisaris FCC tersebut juga menyisipkan dua foto tangkapan layar. Adapun keduanya membuat surat permintaan penghapusan TikTok dari toko aplikasi Play Store dan App Store.
Ditandatangani oleh Brendan, surat tersebut ditunjukkan kepada CEO Google, Sundar Pichai, dan CEO Apple, Tim Cook.
Sebelumnya, laporan BuzzFeed menuliskan bahwa induk perusahaan TikTok, ByteDance, rajin mengumpulkan data pengguna. Hal tersebut terjadi sesaat setelah mereka mengunduh aplikasi TikTok.
Surat dari FCC tersebut juga menyinggung tentang pelanggaran aturan privasi yang dilakukan TikTok pada Agustus 2020 lalu.
“Berbagai laporan ini tidak sejalan dengan kebijakan Apple dan Google yang mengklaim bahwa toko aplikasi mereka masing-masing menjaga data pribadi para penggunanya,” tambah Brendan.
Namun, hingga saat ini, belum ada tanggapan lebih lanjut baik dari Apple, maupun Google.