Lo berniat beli sahamnya juga gak, Kawula Muda?
Bos Tesla sekaligus orang terkaya di dunia, Elon Musk, baru saja membeli 9,2% saham kepemilikan Twitter yang bernilai sekitar 2,9 miliar US Dolar. Dengan begitu, ia mendapat satu julukan baru yakni pemilik saham terbesar media sosial raksasa tersebut.
Kepemilikan saham tersebut lebih besar bila dibandingkan Vanguard yang memiliki 8,8% dan mantan CEO Twitter, Jack Dorsey dengan 2,3% saham Twitter.
Adapun efek pembelian tersebut langsung terasa karena meroketnya saham Twitter. Melansir Detik, saham Twitter langsung naik 27 persen usai pembelian saham oleh Elon Musk tersebut. Bahkan, satu sahamnya mencapai 49,9 Dolar AS.
Hal itu disebut merupakan peningkatan harga saham terbesar sejak perusahaan tersebut melakukan IPO pada November 2013 lalu.
Niat Elon Musk untuk turut mengguncang sosial media sebenarnya sudah terlihat cukup lama. Sebelumnya, ia melakukan survei di Twitter yang menanyakan apakah media sosial tersebut mematuhi prinsip kebebasan berbicara. Hasilnya, dengan total 80 juta partisipan, lebih dari 70 persen menyatakan Twitter tidak mematuhi kebebasan berbicara.
Walaupun Musk sempat bertanya apakah diperlukan media sosial yang baru, beberapa pakar berpendapat hal itu akan terjadi.
Misalnya saja dari Tom Forte, seorang analis dari DA Davidson and Co dan Dan Ives, analis Wedbush. Menurut mereka, Elon tidak akan membuat media sosial yang baru. Ia diperkirakan akan meningkatkan kepemilikannya dan mencoba mengambil alih media sosial Twitter.
Langkah tersebut tentu akan menjadi ancaman besar bagi CEO Twitter terbaru, Parag Agrawal. Ia baru saja menjabat posisi tersebut pada November 2021 lalu menggantikan pendiri Twitter, Jack Dorsey.
Adapun Agrawal mengatakan berjanji untuk meningkatkan akuntabilitas, membuat keputusan lebih cepat, dan eksekusi produk Twitter.