Lo masih pake hp Nokia jaman dulu gak, Kawula Muda?
CEO Nokia, Pekka Lundmark, menyebut penggunaan smartphone alias ponsel pintar akan turun drastis mulai 2030. Menurutnya, ‘kiamat smartphone’ tersebut mungkin terjadi apabila orang-orang yang tidak lagi bergantung kepada ponsel pintar.
Ia menyebut perubahan itu akan diinisiasi oleh jaringan 6G yang diperkirakan akan sudah dirilis dalam tujuh tahun ke depan. Teknologi tersebut pun memungkinkan penggunaan interface (antar muka) yang langsung disematkan ke tubuh manusia.
“Ketika waktunya tiba (jaringan 6G dikomersialkan), smartphone, sebagaimana yang kita tahu saat ini, tidak akan lagi umum digunakan," kata Lundmark, mengutip dari CNBC.
Fitur canggih dari teknologi tersebut diklaim dapat menunjang aktivitas sehari-hari manusia. Hingga kini, interface canggih tersebut sudah ditanamkan di berbagai teknologi canggih. Sebut saja smartwatch, smartband, hingga smart glasses.
Selain itu, hal lain yang menyebabkan bergesernya tren smartphone adalah pengembangan perangkat AR/VR di masa depan yang semakin signifikan. Munculnya dunia digital (seperti Metaverse) yang setara dengan dunia fisik juga semakin menunjang pengembangan hal tersebut.
Sebelumnya, hal serupa juga diramalkan oleh Founder Microsoft, Bill Gates pada 2022 lalu. Ia menyebut smartphone akan digantikan oleh tato elektronik. Tato tersebut canggih karena diprediksi dapat menganalisis dan mengumpulkan informasi dari tubuh manusia.
Bahkan, miliarder tersebut sudah menaruh investasi dalam jumlah besar dalam pengembangan tato elektronik oleh perusahaan Chaotic Moon, Kawula Muda!
Di sisi lain, walau Lundmark tidak merincikan mengapa prediksi tersebut dapat terbentuk, terdapat asumsi bahwa hal itu didorong oleh pengembangan Neuralink oleh Elon Musk. Neuralink merupakan perangkat canggih yang tertanam di otak manusia dan dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain hingga mesin.
Sejumlah pihak memang tengah mulai mengembangkan jaringan 6G. Dengan mengombinasikan jaringan komunikasi satelit dengan jaringan komunikasi darat, maka standar teknologi wireless akan semakin meningkat hingga 100 kali lebih cepat dari 5G.
Adapun teknologi tersebut digadang-gadang akan mulai menjalani finalisasi pada 2029 dan dapat digunakan pada 2030 secara komersial.
Kini, raksasa teknologi Korea Selatan Samsung menjadi salah satu pihak yang mengembangkan teknologi tersebut di masa depan. "Kami telah memulai perjalanan kami sejak lama untuk memahami, mengembangkan, dan menstandardisasi teknologi komunikasi 6G," kata Choi Sung-hyun, Wakil Presiden Eksekutif dan Kepala Pusat Penelitian Komunikasi Lanjutan di Samsung Research, di Gub R&D Samsung Electronics mengutip CNBC.
Walau begitu, implementasi 6G di dunia masih memerlukan banyak riset dan waktu, Kawula Muda! Kini, tren 5G di berbagai negara juga tengah berada di tahap pengembangan dan belum digunakan secara merata di dunia.
Di Indonesia sendiri, pembangunan infrastruktur jaringan 5G masih harus menempuh jalan panjang. Beberapa wilayah yang sudah menggunakan jaringan terbaru tersebut pun masih sedikit. Bahkan beberapa kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Batam, Denpasar, serta Bandung yang masih dalam tahap pengembangan hingga kini.