Di Uni Eropa mau mulai di per akhir 2024, Kawula Muda.
Kawula Muda pernah memiliki ponsel yang baterainya bisa dilepas pasang enggak? Dulu, banyak ponsel dengan baterai lepas-pasang pada bagian belakang. Namun, desain pada smartphone masa kini sebagian besar telah menghilangkan tipe itu.
Kini, Uni Eropa menginginkan kembali pada baterai yang dapat dilepas pasang di ponsel, nih Kawula Muda.
Uni Eropa telah mewajibkan menggunakan port USB-C pada ponsel cerdas yang dijual secara sah. Dilansir dalam Indian Express, Rabu (28/12/2022), perubahan ini akan berlaku pada tahun per akhir 2024.
Adanya pemasangan kembali baterai lepas-pasang ini sebagian besar didasarkan pada pendekatan yang sama, keberlanjutan dan lebih sedikit limbah elektronik.
Uni Eropa tidak hanya menginginkan baterai yang dapat dilepas dan diganti dengan mudah. Negara tersebut juga ingin mendorong perubahan dari seluruh siklus kehidupan baterai di ponsel pintar.
Ini termasuk pada desain ulang siklus produksi, di mana Uni Eropa menyatakan bahwa setidaknya 16% kobalt, 85% timbal, 6% litium, dan 6% nikel yang terkandung harus dibersihkan dari daur ulang.
Apabila disahkan, perubahan ini akan menyediakan waktu 3,5 tahun kepada pabrik untuk mendesain ulang perangkat portabel mereka sehingga penggunanya nanti bisa dengan mudah melepas dan mengganti baterai.
Nantinya, setiap baterai juga akan diminta untuk membawa paspor digital lewat label dan kode QR yang berisi informasi tentang kapasitas, kinerja, daya tahan, komposisi kimia, dan simbol tertentu.
Saat ini, baterai ponsel cerdas tidak dapat diservis dan setidaknya tidak dapat diganti oleh pengguna. Jika baterai mulai menunjukkan tanda-tanda penuaan (cepat habis, pengisian lambat, kembung) atau mati begitu saja, satu-satunya pilihan adalah membawa ponsel service center dan diperbaiki.
Tapi, kalau ponsel cukup tua, bukanlah sekadar mengganti baterai saja. Banyak dari mereka pun memilih untuk membeli ponsel baru.
Sementara itu, untuk mendukung proses daur ulang, Uni Eropa akan mewajibkan baterai lama ditarik. Tahapannya, sebanyak 45% ditarik pada 2023, meningkat menjadi 63% pada 2027, dan 73% pada tahun 2030 untuk baterai portabel. Di baterai LMT angkanya adalah 51% pada 2028 dan 61 persen pada 2031.
Dengan begitu, bukan tidak mungkin ponsel masa depan bakal kembali menggunakan removable battery alias ponsel yang baterainya bisa dilepas pasang dengan mudah.
Lo setuju juga enggak, Kawula Muda?