Aplikasi Be My Eyes, Inovasi Teknologi untuk Membantu Kehidupan Para Tuna Netra!

Keren banget aplikasinya Kawula Muda!

Aplikasi Be My Eyes merupakan aplikasi untuk membantu tuna netra (Be My Eyes)
Wed, 25 Sep 2024

Be My Eyes adalah sebuah aplikasi inovatif yang dapat menghubungkan orang-orang tuna netra dengan para sukarelawan yang dapat melihat.

Melalui panggilan video singkat, sukarelawan dapat membantu pengguna tuna netra dalam berbagai tugas sehari-hari, seperti membaca label makanan, mengidentifikasi warna pakaian, atau bahkan membantu menavigasi di tempat yang tidak familiar.

Mungkin akan memerlukan waktu yang cukup lama untuk menemukan relawan. 

Namun, menurut Robocat, saat ini mereka sudah memiliki 700 relawan di Denmark dalam beberapa bulan pertama fase uji coba.

"Kami meluncurkan ini secara lokal di Denmark beberapa bulan lalu. Saat ini, kami memiliki sekitar 700 relawan," kata Willi Wu, pengembang aplikasi Be My Eyes, seperti yang dikutip dari GigaOm.

Aplikasi ini dikembangkan oleh Hans jorgen Wiberg, seorang pemuda tunanetra asal Denmark.

Ide untuk menciptakan Be My Eyes muncul dari pengalaman pribadinya yang dalam menghadapi kesulitan sehari-hari akibat keterbatasan penglihatan.

Be My Eyes pertama kali diluncurkan pada tahun 2015 dan sejak itu telah mengalami perkembangan pesat.

Be My Eyes juga tersedia secara gratis di perangkat iOS dan Android. Aplikasi ini mendukung berbagai bahasa, sehingga dapat digunakan oleh pengguna di seluruh dunia.

Wu menyatakan bahwa Apple mendukung aplikasi ini dan berencana untuk mempromosikannya melalui App Store untuk menarik lebih banyak relawan.

"Kami juga berusaha agar promosi dilakukan secara lisan, sehingga lebih banyak orang mengetahui manfaat aplikasi ini," tambah Wu.

Aplikasi ini memberikan akses yang lebih mudah bagi orang tunanetra terhadap informasi visual.

Cara kerja aplikasi Be My Eyes yang dapat membantu para tuna netra (Be My Eyes)

 Setelah relawan bersedia membantu, tunanetra dapat memposisikan kamera belakang ponsel mereka ke depan, seolah-olah mereka memiliki sepasang mata.

Dengan koneksi internet, relawan bisa melihat melalui kamera belakang ponsel dari jarak jauh, sementara tunanetra mendengarkan penjelasan dalam bentuk audio.

Pengguna atau relawan dapat mendaftar di Be My Eyes menggunakan akun Facebook atau email. 

Aplikasi ini akan mengirimkan notifikasi kepada relawan jika ada tunanetra yang memerlukan bantuan.

Jika seorang relawan menolak untuk membantu, notifikasi akan diberikan kepada relawan lain, sehingga tidak ada tunanetra yang dibiarkan sendirian saat membutuhkan bantuan.

Relawan yang memberikan bantuan akan mendapatkan poin yang akan ditampilkan di profil pengguna.

Aplikasi bantuan untuk tunanetra seperti ini bukanlah yang pertama. 

Sebelumnya, ada aplikasi serupa bernama KNFB Reader yang di distribusikan oleh Apple untuk membantu penyandang tuna netra, tetapi aplikasi tersebut hanya berfungsi sebagai pembaca tulisan dan bukan untuk melihat keadaan sekitar.

Dengan bantuan sukarelawan, pengguna dapat melakukan berbagai hal yang sebelumnya sulit atau bahkan tidak mungkin dilakukan.

Aplikasi ini tidak hanya membantu meningkatkan kualitas hidup pengguna tunanetra, tetapi juga mendorong inklusi sosial dan memperkuat hubungan antarmanusia.

Be My Eyes merupakan contoh nyata bagaimana teknologi dapat digunakan untuk menciptakan dampak positif bagi kehidupan orang banyak.

Aplikasi ini membuktikan bahwa dengan sedikit bantuan dari sesama, kita dapat membantu orang-orang dengan disabilitas untuk mencapai potensi penuh mereka.

Berita Lainnya