Semoga lo gak bingung lagi ya, Kawula Muda!
Saat ini, hampir setiap hari seseorang mengakses internet. Berbagai keperluan pun dilakukan, mulai dari untuk mencari informasi, kepentingan pekerjaan, mencari hiburan, hingga untuk berkomunikasi.
Laman atau website merupakan hal yang penting untuk melakukan aktivitas-aktivitas tersebut. Misalnya ketika ingin mendengar Prambors, lo dapat mengakses laman https://www.pramborsfm.com/.
Dalam alamat laman tersebut, terdapat beberapa istilah seperti ‘https’, ‘www’, hingga ‘.com’. Lantas, apa arti dari istilah-istilah tersebut? Berikut rangkuman redaksi Prambors dari berbagai sumber ya, Kawula Muda!
Pada alamat laman, Prambors memang menggunakan ‘HTTPS’, alih-alih ‘HTTP’. Hal tersebut pun banyak dilakukan oleh beberapa laman lainnya. Lantas, mengapa hal tersebut dapat terjadi?
Mari kita mengenal Hypertext Transfer Protocol (HTTP) terlebih dahulu. HTTP merupakan protokol penting untuk mengirimkan data melalui internet. Dengan HTTP, maka komunikasi antar sistem untuk mengirim informasi dan data di internet dapat berjalan.
Sementara itu, Hypertext Transfer Protocol Secure (HTTPS) memiliki fungsi yang sama dengan HTTP. Namun, terdapat unsur ‘secure (S)’ yang menjadi pembeda besar kedua istilah tersebut.
Pada HTTP, maka suatu laman tidak dilengkapi dengan pengaman tambahan. Karena itu, data seperti kata sandi hingga ID pengguna dapat dilihat siapa saja.
Karena itu, HTTP biasanya digunakan untuk menyebarkan informasi umum serta tidak memerlukan data pribadi pengguna. Hal ini dikarenakan laman HTTP akan lebih mudah untuk dilakukan pemalsuan pesan, pencurian data, hingga pencurian dengar.
Sementara itu, HTTPS sudah dilengkapi dengan pengamanan lebih lanjut. Data seperti ID dan kata sandi pengguna pun terenkripsi untuk semua pihak sehingga akan lebih sulit untuk dicuri, dipalsukan, maupun disadap.
Karena itu, HTTPS biasanya digunakan oleh suatu laman apabila perlu memasukkan data pribadi seperti username, password, hingga detail kartu kredit. Mengutip laporan Google, hampir 99% waktu browsing di Chrome terjadi pada laman HTTPS.
World Wide Web (WWW) merupakan suatu ruang, apabila HTTP dan HTTPS diibaratkan sebagai pintu. WWW adalah ruang informasi di internet yang berisi suara, teks, gambar, hingga video.
Karena itu, apabila ingin mengakses WWW, maka diperlukan HTTP atau HTTPS terlebih dahulu, Kawula Muda!
Ditemukan pada 1989 oleh Tim Berners-Lee, WWW adalah sebuah kumpulan dokumen yang dapat diakses oleh pengguna internet. Kini, manfaat WWW pun semakin berkembang.
WWW berguna untuk membantu seseorang menggunakan email (Web Mail Service), mencari informasi dengan search engine (misalnya Google), mengirim situs web ke internet (web hosting), hingga menjadi portal (menjadi titik akses ke lokasi suatu laman).
Berbeda dengan HTTP, HTTPS, dan WWW, .com merupakan sebuah domain. Secara teknis, domain dapat dipahami sebagai identitas sebuah web server atau komputer.
Domain juga dapat diibaratkan sebagai alamat sebuah situs maupun laman. Biasanya, domain terletak di akhir sebuah alamat laman, misalnya https://www.pramborsfm.com/.
Laman pun sebenarnya diwakili oleh serangkaian angka yang disebut IP (misalnya IP Prambors-bukan sebenarnya-adalah 100.91.81.71). Dengan memiliki domain, maka seseorang cukup mengetik pramborsfm.com alih-alih menulis angka IP tersebut satu per satu.
Karena itu, seluruh laman harus memiliki domain agar dapat diakses oleh pengguna internet. Selain .com, domain yang banyak dikenal adalah .id, .net, .org, .gov, hingga .edu.
Adapun .com merupakan bentuk domain terpopuler di media digital. Selain mudah didaftarkan, hal lainnya yang menjadi keunggulan domain ini adalah biaya berlangganan yang murah.
Sebagai informasi, istilah ‘.com’. merujuk pada kata ‘commercial’. Namun, seiring perkembangannya, banyak laman non-komersial yang tetap menggunakan .com.