Jangan maksudnya maju tapi malah di 'R' ya, Kawula Muda :)
Demi kemudahan dalam berkendara, tidak sedikit pengemudi yang memilih untuk menggunakan mobil matik. Tidak perlu berurusan dengan kopling dan pergantian gigi, mobil matik memang dinilai lebih nyaman karena hanya dikontrol dengan satu kaki saja.
Pada mobil manual, dikenal gigi 1, 2, 3, 4, dan 5 untuk menentukan kecepatan. Namun, pada mobil matik, persneling atau tuas transmisi mobil memang hanya dilengkapi dengan huruf-huruf seperti ‘R - P - N - D - S - L’.
Untuk lo yang penasaran dengan arti huruf-huruf tersebut, berikut penjelasannya ya, Kawula Muda!
Posisi ini digunakan untuk memundurkan kendaraan. Pada posisi ini, putaran gigi pada transmisi akan diubah arah putarannya sehingga kendaraan dapat bergerak mundur.
Posisi ini akan membuat putaran mesin sekaligus gigi menjadi terkunci, Kawula Muda! Karena itu, posisi ‘P’ digunakan ketika ingin parkir dan membuat mobil tidak bisa digerakkan. Pada mayoritas mobil, mesin baru bisa dimatikan ketika tuas persneling berada di posisi ini, Kawula Muda.
Mirip seperti ‘P’, posisi ‘N’ akan membuat putaran mesin menjadi terhenti. Akan tetapi, putaran gigi tidak terkunci, Kawula Muda! Karena itulah, posisi netral masih memungkinkan mobil dapat bergerak ketika didorong. Adapun ‘N’ digunakan ketika ingin mendorong mobil mogok maupun saat memarkir mobil secara paralel.
Kode ini berfungsi untuk dapat membuat mobil bergerak maju. Untuk mobil matik, posisi ini merupakan kunci agar mobil dapat melewati jalanan datar, tanjakan, dan turunan baik dalam kecepatan tinggi maupun rendah. Berbeda dengan mobil manual yang harus berpindah gigi setiap lanskap jalan berubah, hal itu tidak perlu dilakukan saat lo mengendarai mobil matik.
Sama seperti arti ‘sport’, posisi S dapat digunakan apabila pengendara membutuhkan performa mesin yang lebih tinggi untuk mengebut maupun mendahului kendaraan lain. Ketika memakai mode ini, maka mobil dapat melaju dengan kecepatan yang lebih tinggi.
Kebalikan dari ‘S’, mode ‘L’ dapat digunakan ketika mobil membutuhkan penurunan kecepatan. Apabila disamakan dengan mobil manual, mode ‘L’ dapat diibaratkan ketika mesin bekerja di posisi gigi rendah 1 dan 2, Kawula Muda! Karena itu, mode L cocok untuk melewati tanjakan yang kondisinya curam dan panjang.