Timnas Jerman menjalani persiapan menjelang Olimpiade Tokyo 2020.
Hanya beberapa hari sebelum dimulainya laga pertama Olimpiade melawan juara bertahan Brasil pada hari Kamis, tim sepak bola pria Jerman memutuskan untuk walk-out pada laga persahabatan melawan Honduras.
Pertandingan yang dimainkan tanpa penonton dalam tiga periode 30 menit, tidak dilanjutkan dan berakhir skor 1-1. Jerman memutuskan untuk walk-out setelah bek tengah Jordan Torunarigha diduga dilecehkan secara rasial oleh pemain lawan di Wakayama, Jepang.
"Ketika salah satu pemain kami dilecehkan secara rasial, terus bermain bukanlah pilihan," kata pelatih kepala Stefan Kuntz.
“(Torunarigha) hampir tidak bisa menahan diri dan menjadi sangat kesal karena dia mengatakan dia telah berulang kali dihina secara rasial. Jelas bagi kami bahwa itu melanggar nilai-nilai kami. Kami juga tidak bisa mentolerir itu dan kami mendukung pemain kami sepenuhnya. "
Insiden itu diumumkan oleh Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB) di media sosial, sementara FA Honduras membantah klaim tersebut dengan menyebut "kesalahpahaman di lapangan."
Sayangnya, ini bukan pertama kalinya bek Hertha Berlin itu menjadi subjek pelecehan rasial. Di babak kedua pertandingan DFB Pokal pada Februari 2020, ia diduga menjadi sasaran nyanyian monyet dari pendukung Schalke.
Torunarigha menerima kartu merah karena reaksi emosional di laga yang berakhir 3-2 untuk kemenangan Schalke. Pihak Hertha Berlin sempat memberitahu wasit akan cercaan rasial pada bek berusia 23 tahun itu.
Alhasil, Schalke dikenakan denda sebesar €50000 oleh DFB karena perilaku rasial fansnya.
"Kami membuat pernyataan nyata (berjalan di luar lapangan)." kata gelandang Maximilian Arnold dari VfL Wolfsburg, yang akan menjadi kapten tim di Olimpiade.
"Kami membuat keputusan yang tepat dan kami bertindak sesuai dengan itu."
Tim sepak bola pria Jerman, pemenang medali perak di Rio 2016, memulai Olimpiade mereka di Grup D dengan pertandingan melawan Brasil di Kota Yokohama sebelum bertanding melawan Arab Saudi dan Pantai Gading.