Ban kapten pelangi yang menjadi tren di dunia sepak bola sebagai bentuk dukungan terhadap LGBT, tidak akan diikuti oleh Timnas Indonesia di Piala AFF 2020.
Piala AFF 2020 sudah dimulai, dan para penggemar digemparkan dengan tren penggunaan ban kapten pelangi. Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan memastikan Timnas Indonesia tak akan mengikuti tren tersebut.
Hingga hari kedua penyelenggaraan Piala AFF 2020 Senin (6/12), setidaknya sudah ada tiga tim yang menggunakan ban kapten pelangi. Adalah Timnas Thailand, Myanmar, dan Kamboja yang menggunakan ban kapten pelangi tersebut.
Sementara Timnas Singapura dan Malaysia tidak menggunakan ban kapten pelangi, melainkan ban kapten universal yang berwarna putih. Saat ini, penggunaan ban kapten pelangi sudah umum digunakan di dunia sepak bola.
Penggunaan ban kapten pelangi dilakukan untuk mendukung kesetaraan gender dan dukungan dari para pelaku sepak bola untuk komunitas lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).
Sejatinya, penggunaan ban tersebut bersifat prerogatif tiap tim yang bertanding. Hal itu ditegaskan oleh Mochamad Iriawan yang menyebutkan penggunaan ban kapten tersebut merupakan hak tiap tim yang tidak akan diikuti Timnas Indonesia.
"Ya itu kan, hak masing-masing tim, klub, atau negaranya. Silakan saja kalau mau pakai atau tidak," kata Iriawan pada awak media, Senin (6/12).
"Timnas Indonesia tidak akan pakai. Saya telepon nanti ke Indra Sjafri (Direktur Teknik PSSI). Kami putuskan tidak akan pakai dan hubungi ke sana. Kalau negara lain silakan, kan budayanya beda," tegasnya.
Timnas Indonesia sendiri baru akan mengawali petualangan di Piala AFF 2020 pada Kamis (9/12). Skuad asuhan Shin Tae-yong akan menghadapi Kamboja pada laga yang digelar di Bishan Stadium.