Pelatih menilai Praveen/Melati siap mengikuti jejak Owi/Butet memenangi emas Olimpiade.
Tinggal hitungan hari, timnas bulu tangkis Indonesia akan bertanding di Olimpiade Tokyo 2020. Persiapan Pra-Olimpiade terus dikejar untuk mendapat hasil maksimal.
Tak terkecuali unggulan di kelas ganda campuran, Praveen Jordan dan Melati Daeva Oktavianti. Praveen/Melati akan mengawali Olimpiade Tokyo mereka dengan melawan wakil Australia, Simon Wing Hang Leung/Gronya Somerville pada Sabtu (24/7).
Praveen dan Melati menatap laga pembuka dengan optimisme dan kepercayaan diri yang tinggi. Mengingat keduanya berhasil memenangi Denmark Open dan French Open 2019, serta All England 2020.
"Melihat drawing cukup baik, dalam catatan pertemuan kami belum pernah kalah, tetapi ini kan Olimpiade. Jadi, siapa pun lawannya tidak boleh lengah," ujar Meli, sapaan akrab Melati.
Sementara untuk persiapan jelang Olimpiade sendiri, sang pelatih, Nova Widianto, mengakui bahwa Praveen dan Melati sudah cukup siap dan tinggal memperkuat faktor mental.
"Kondisi Praveen/Melati sejauh ini sudah sangat bagus. Latihannya sudah banyak ke teknik, latihan fisiknya sudah dikurangi. Di dua hari terakhir ini tinggal menyiapkan dan menguatkan mental saja. Yang terpenting sekarang mentalnya harus siap," tutur Nova saat dihubungi dari Jakarta.
"Karena Olimpiade selama ini kalau saya lihat kadang-kadang orang yang ada di peak performance-nya belum tentu secara mental. Kalau saya flashback, Owi/Butet itu performa terbaiknya di 2012 tapi emasnya di 2016. Kenapa? Karena mereka secara permainan 2012 itu sudah bagus tetapi secara mental belum siap," lanjutnya.
Lebih lanjut, Nova mengatakan bahwa masa persiapan di Tokyo sangatlah berbeda dengan saat pemusatan latihan di Kumamoto karena terbatasnya waktu yang diberikan panitia.
"Memang tidak seperti di Kumamoto ya, di sini waktunya dibatasi baik di practice court ataupun di main hall, jadi kami harus pintar-pintar mengatur program. Sparring juga hanya ada Fajar/Rian, jadi saling bergantian," ujar Nova.
"Tapi semua negara juga mengalami hal yang sama. Jadi tidak ada alasan buat kami untuk tidak memaksimalkan jadwal latihan yang ada. Beruntungnya sejak hari pertama latihan di main hall, kami tim Indonesia sudah berkesempatan menjajal tiga lapangan pertandingan. Ini bagus untuk adaptasi. Kendala yang signifikan tidak ada, hanya memang agak silau lampunya," jelas Nova.
Sedangkan untuk drawing Olimpiade Tokyo 2020 sendiri, ujian berat bagi pasangan yang kerap dijodoh-jodohkan para fans ini datang dari pasangan tuan rumah, Yuta Watanabe/Arisa Higashino.
Hal tersebut dapat dilihat dari pertemuan kedua pasangan tersebut. Rekor pertemuan keduanya imbang 2-2, meski dalam 2 pertemuan terakhir di China Open 2020 dan Thailand Open 2021, Praveen/Melati harus mengakui keunggulan lawan.
Untuk pasangan Australia, Simon/Gronya yang akan jadi lawan tanding perdana Praveen/Melati, merupakan pertemuan pertama keduanya.
"Mau lawan siapapun harus siap, fokus, dan jaga kondisi. Kami optimis bisa lolos dari grup ini," tegas Jordan yang saat ini menempati peringkat 4 BWF di ganda campuran bersama Melati.
Mereka akan berlaga di Musashino Forest Sport Plaza yang menjadi tempat pelaksanaan pertandingan cabang olahraga bulu tangkis Olimpiade Tokyo pada 24 Juli - 2 Agustus mendatang.