Lo tertarik, Kawula Muda?
Penyelenggara Piala Dunia 2022 memberikan sebuah tawaran menggiurkan. Untuk lo yang berminat jadi ‘penonton bayaran’, ajang sepak bola dunia tersebut membuka lowongan dengan berbagai keuntungan.
Mengutip laporan AFP, mereka akan mendapat kamar hotel gratis, tiket pertandingan, hingga tunjangan harian.
“Mereka akan menetap selama sepuluh hari, dengan tiket gratis untuk tiga laga penyisihan grup tim nasional mereka,” tutur Herve Mougin, presiden French Irresistibles, salah satu kelompok suporter yang dihubungi pada 2021 lalu.
Ia pun menyebut setiap orang yang dihubungi akan disebut ‘Fan Leader’. Nantinya, mereka dapat memilih 30-50 orang dari setiap negara untuk diundang ke laga pembuka pada 20 November 2022. Kemudian, setiap orang akan diterbangkan ke Qatar dengan kamar hotel untuk dua orang.
Mereka juga akan mendapat 68 dolar AS (sekitar Rp 1 juta) setiap harinya dengan kartu Visa preload.
Nantinya, para penonton bayaran akan bertugas sebagai pemandu sorak negara kontestan hingga tuan rumah (Qatar) pada Piala Dunia 2022. Mereka juga harus memeriahkan ajang olahraga tersebut di media sosial. Mulai dari pertandingan yang berlangsung hingga mengenai Qatar sebagai negara tuan rumah ajang empat tahunan ini.
Dikatakan, Qatar mulai mendekati ratusan blogger sepak bola, influencer, hingga komunitas penggemar. Akan tetapi, hal tersebut mendapat penolakan dari berbagai pihak.
“Kami tersedak saat membaca dokumen tersebut,” tutur Fabien Bonnel, juru bicara French Irresistibles mengutip Kompas.
Penolakan pun turut datang dari Football Supporters Europe. Menurutnya, proposal tersebut jauh dari budaya seorang suporter sejati.
Akan tetapi, kabar adanya penonton bayaran tersebut dibantah oleh pihak penyelenggara yakni Supreme Committee for Delivery and Legacy.
Memang, komite tersebut tengah mencari sejumlah suporter dari 32 negara kontestan Piala Dunia. Pihak penyelenggara pun mengklaim telah memiliki lebih dari 450 suporter dari 59 negara yang telah mendaftar.
Namun, ditegaskan kembali bahwa bergabung dengan Fan Leader Network bersifat sukarela dan tidak membayar.
Pelaksanaan persiapan Piala 2022 di Qatar sebelumnya ramai dikecam warga dunia. Hal itu disebabkan oleh kerja paksa tanpa upah hingga rasis terhadap kelompok LGBT. Untuk informasi lebih lengkapnya dapat dibaca lewat tautan ini.
Karena hal-hal tersebut, beberapa negara hingga kota melakukan boikot penyiaran pertandingan Piala Dunia 2022. Sebut saja Prancis, salah satu negara dengan antusias suporter sepak bola tertinggi di dunia.