Musim belum mulai, udah bayar denda aja nih
Manchester City telah dikenakan denda sejumlah 2,09 juta pound sterling, atau sekitar 43,5 miliar rupiah, karena sering terlambat memulai kick-off pertandingan, Kawula Muda.
Kebiasaan klub yang tidak mematuhi aturan pertandingan Liga Premier Inggris telah mengakibatkan Manchester City dikenakan denda.
Pelanggaran yang dilakukan oleh Manchester City sebenarnya sangat kecil dan dianggap sepele.
Juara bertahan Premier League ini sering kali menunda kick-off pertandingan. Pelanggaran tersebut terjadi tidak hanya pada saat memulai pertandingan, tetapi juga pada awal babak kedua.
Menariknya, penundaan pertandingan oleh Man City sebenarnya hanya berlangsung beberapa detik. Bahkan, The Cityzens pernah menunda pertandingan hingga 79 detik.
Meskipun penundaannya hanya dua menit, hal tersebut telah mengakibatkan klub dikenai denda 10 ribu pound sterling, atau sekitar 2 miliar rupiah.
Pelanggaran ini tampaknya dianggap sepele, namun tim yang dilatih oleh Pep Guardiola ternyata telah melakukannya sebanyak 22 kali selama dua musim terakhir.
Premier League dan Manchester City FC telah menyetujui sebuah kesepakatan. Klub tersebut mengakui pelanggaran terhadap Peraturan Premier League L.33 yang berkaitan dengan aturan waktu kick-off dan permulaan babak kedua, menurut pernyataan yang dirilis oleh Premier League dan dikutip dari The Sun pada Jumat (2/8/2024).
"Pelanggaran aturan pertandingan Premier League dilakukan selama musim 2022/2023 dan 2023/2024. Aturan terkait kick-off pertandingan dan babak kedua ini untuk memastikan operator liga menerapkan standar profesional terbaik dan memberi kepastian kepada fans maupun klub yang berpartisipasi," demikian rilis itu lebih lanjut.
Penyelenggaraan pertandingan haruslah tepat waktu mengingat hal ini berkaitan dengan siaran langsung dari 380 pertandingan. Lebih lagi, pertandingan tersebut disiarkan ke seluruh penjuru dunia.
"Ini untuk memastikan jadwal siaran langsung 380 pertandingan memang tepat waktu," keterangan dari rilis tersebut.
Meskipun denda tersebut mungkin tidak signifikan bagi klub sebesar Manchester City, ini hanyalah sebagian kecil dari pelanggaran yang telah dilakukan oleh Man City.
Klub saat ini menghadapi ancaman sanksi yang lebih berat dan serius terkait dengan 115 kasus pelanggaran aturan keuangan yang adil. Manchester City dituduh telah melanggar aturan tersebut sejak musim 2009 dan tidak berhenti selama sepuluh musim berikutnya.
Pelanggaran tersebut mencakup tuduhan pemalsuan laporan keuangan dan sikap tidak kooperatif selama investigasi Premier League.
Akan tetapi, Man City menyangkal semua tuduhan itu. Hal ini yang membuat mereka menolak kerja sama ketika investigasi liga dilakukan.
Kasus pelanggaran yang melibatkan Manchester City akan dibuka kembali pada bulan November mendatang, 18 bulan setelah pengumumannya.
Jika terbukti bersalah, Manchester City akan menghadapi sanksi yang berat.
Sanksi tersebut dapat mencakup pencabutan gelar Premier League, degradasi ke Championship, atau hanya pengurangan poin. Pengurangan poin tersebut bahkan dapat menyebabkan Manchester City kehilangan gelar juara.
Everton dan Nottingham Forest adalah dua klub Premier League yang telah dikenai sanksi karena pelanggaran yang sama.
Keduanya mendapat sanksi berupa pengurangan poin, yang hampir menyebabkan mereka terdegradasi.