Semoga adanya VAR bisa bantu wasit ambil keputusan yang tepat, ya, Kawula Muda!
Berjalannya BRI Liga 1 diwarnai dengan keputusan-keputusan wasit yang kontroversial. Salah satu yang terbaru adalah ketika pertandingan antara Persija kontra Arema FC. Saat itu, wasit Oki Dwi Putra tidak memberikan penalti saat Rio Fahmi dijatuhkan di dalam kotak penalti Arema FC.
Untuk merespons masalah ini, PT Liga Indonesia Baru (LIB) akan menerapkan teknologi Video Assistant Referee (VAR) di BRI Liga 1. Ini merupakan bentuk aksi dari PT LIB dalam menanggapi desakan-desakan untuk meningkatkan kualitas wasit di Liga 1.
"Kami sudah mulai berdiskusi dengan PSSI soal VAR. VAR akan kita jalankan, ketum sudah bilang mau tidak mau. Jadi tim akan dibentuk PSSI dan LIB. Ada tim adhoc diputuskan dalam waktu dekat," kata Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita pada Jumat (29/10/2021) mengutip Detik.com.
Lukita berharap bahwa VAR benar-benar dapat diterapkan di dalam Liga 1 pada musim depan. Namun, menjelang akhir musim diharapkan bisa diuji coba terlebih dahulu.
"Polanya nanti pake mobile system, pakai kontainer, jadi bisa pindah. Jadi untuk 9 pertandingan kami bisa menggunakan 3 set misalnya. Kalau pertandingan ini pindah ke sana, ke sini. Kalau pakai sistem seri memindahkan," ucap Lukita.
Mengenai harga, Lukita mengaku tidak masalah menghadapinya. Menurutnya, yang terpenting adalah penonton dan semua peserta yang ada bisa mendapatkan hasil yang memuaskan dari setiap keputusan yang diambil oleh wasit.
"Satu set VAR itu mencapai 6 juta dollar AS (sekitar Rp 85 miliar). Itu nanti penggunaannya bisa pindah-pindah dari satu stadion ke stadion lain. Untuk tahap awal, kami akan membeli satu set VAR. Kalau nanti kompetisi kembali ke format semula, kandang dan tandang, kami harus membuat klaster VAR agar tidak jauh perpindahannya," ujar Lukita.