Lo puas sama permainan Timnas Indonesia bersama Shin Tae-yong, Kawula Muda?
Timnas Indonesia baru saja mengalahkan Korea Selatan di babak 8 besar Piala Asia U-23 2024, melalui adu penalti.
Prestasi tersebut tentu saja tidak bisa lepas dari sosok Shin Tae-yong.
Shin Tae-yong pun baru saja memperpanjang kontrak bersama timnas Indonesia hingga 2027.
Sebelum akhirnya menjadi sosok yang dipuja masyarakat Indonesia, jalan Shin Tae-yong sebagai pelatih tentu tidak selalu mulus, Kawula Muda.
Sebelum kita menantikan racikan coach Shin di semifinal Piala Asia U-23 2024. Mari kita flashback perjalanan seorang Shin Tae-yong.
Sosok Shin Tae-yong yang kita kenal kini tentu merupakan hasil dari pengalaman-pengalamannya terdahulu.
Karier kepelatihan Shin Tae-Yong di Korea Selatan (Korsel) dimulai pada tahun 2009, dimana ia menjadi manajer interim untuk Seongnam Ilhwa Chunma, dan sukses membawa tim tersebut memenangkan Liga Champions AFC 2010 dan Korea FA Cup 2011.
Selanjutnya, pada tahun 2014, ia menjadi asisten pelatih tim nasional Korea Selatan. Shin Tae-yong berkontribusi membawa Korea Selatan mencapai final Piala Asia untuk pertama kalinya dalam 27 tahun pada saat itu.
Coach Shin juga sempat menangani Timnas Korea Selatan U-20, untuk mempersiapkan Piala Dunia U-20 2017. Sayang pada kesempatan itu, timnya harus gugur di babak 16 besar.
Puncaknya, Shin Tae-yong dipercaya menukangi Timnas Korea Selatan untuk berlaga di Piala Dunia 2018.
Korea Selatan memang tidak lolos fase grup pada ajang empat tahunan itu, tetapi Korsel mampu menang 2-0 atas Jerman, dan memaksa Die Mannschaft tersingkir dengan status juru kunci.
Meski sempat jadi buah bibir usai mengalahkan sang juara bertahan Jerman, di Piala Dunia 2024, rupanya tak membuat Shin Tae-yong dan Timnas Korea Selatan diapresiasi di negeri sendiri.
Ketika Shin Tae-yong dan para pemain Korea Selatan lain tiba di Bandara setelah berlaga di Piala Dunia 2018, mereka dilempari bantal guling hingga telur.
Diketahui melempar telur sendiri menjadi tradisi masyarakat Korea saat meluapkan kekecewaan. Hal itu sering dilakukan para politisi serta pelaku kriminal.
Sementara melempar bantal dianggap kritik pada kinerja jelek.
Shin Tae-yong mulai melatih Timnas Indonesia pada penghujung tahun 2019 lalu, Kawula Muda.
Pria yang akrab disapa STY sempat kesulitan di awal melatih Timnas Indonesia. Seperti yang kita ketahui, di awal tahun 2020 dunia sedang dilanda pandemi Covid-19, hal tersebut tentu saja menghambat kerja dan target yang sudah direncanakan.
Sayangnya, Piala Dunia U-20 tahun 2021 yang rencananya diadakan di Indonesia dibatalkan, demikian pula dengan edisi 2023.
Kendala lain yang pernah STY alami ialah saat ia dinyatakan positif COVID-19 pada Maret 2021 silam.
Belum lagi, pada saat itu pecinta sepakbola Indonesia masih belum move on dari sosok Luis Milla, yang dianggap merubah gaya permainan Timnas Indonesia jadi lebih baik.
Shin Tae-yong memberikan banyak perubahan pada Timnas Indonesia, Kawula Muda.
Banyak pecinta sepakbola Indonesia yang cukup puas dengan kinerja dan permainan yang diracik STY.
Kendati demikian, Shin Tae-yong masih tidak bisa lepas dari berbagai kritikan pedas.
Tommy Welly (Bung Towel) salah satu dari segelintir orang yang kerap mempertanyakan kinerja STY.
Bung Towel merupakan pengamat sekaligus pundit sepak bola di Indonesia, ia kerap disorot oleh publik lantaran pernyataan-pernyataannya yang berbau kontroversial dalam balutan kritik kepada pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
Kritikan bahkan masih terus dilemparkan saat Timnas Indonesia menang.
Kendati demikian, coach Shin seakan tak mau ambil pusing dengan kritikan tersebut, dan memilih tetap fokus dengan pekerjaannya.
Shin Tae-yong memang belum memberikan trofi untuk Timnas Indonesia, Kawula Muda.
Tetapi, ia pernah membawa Indonesia ke dua laga final, Piala AFF 2020 dan Piala AFF U-23 2023. Sayangnya, pada dua final itu, Indonesia harus puas dengan peringkat kedua.
Kendati belum ada trofi, STY berhasil menorehkan beberapa capaian penting. Berikut adalah beberapa capaian penting Shin Tae-yong bersama Timnas Indonesia:
- Lolos Piala Asia U-20 2023
- Lolos Piala Asia 2023
- Lolos Piala Asia U-23 2024
- Rekor lolos knock-out Piala Asia
- Rekor lolos semifinal Piala Asia U-23
- Menaikkan Ranking FIFA Timnas Indonesia dari peringkat 173 ke 134
Sedari dulu, permainan Timnas Indonesia lebih akrab dengan skema long ball dan mengandalkan kecepatan individual. Alhasil, dengan skema permainan seperti itu, para pemain Timnas Indonesia kerap kehabisan stamina sebelum pertandingan selesai.
Permainan Skuad Garuda sempat mengalami perkembangan saat dilatih Luis Milla yang sangat kental dengan tipe permainan tim-tim di Spanyol, sayang kebersamaan Luis Milla dengan Indonesia hanya bertahan singkat.
Kini, bersama Shin Tae-yong, Timnas Indonesia memiliki gaya permainan yang cukup berbeda dibanding sebelumnya.
Skuad Garuda bahkan tidak segan untuk melakukan pressing, bahkan saat melawan tim sekelas Korea Selatan.
Kemampuan build up serangan dan positioning pemain Timnas Indonesia patut diapresiasi.
Aspek bertahan anak asuhan Shin tae-yong juga mulai membaik. Shape bertahan antar pemain Timnas Indonesia terlihat cukup rapi, sehingga mampu mematahkan serangan lawan.
Tentu saja taktik STY tidaklah sempurna, masih ada beberapa aspek yang bisa diperbaiki. Tapi secara keseluruhan, permainan Timnas Indonesia kini merupakan sebuah perubahan yang menjanjikan.
Itulah catatan perjalanan coach Shin Tae-yong bersama Timnas Indonesia, Kawula Muda. Lo sepakat gak kalo Shin Tae-yong jadi salah satu pelatih Timnas Indonesia terbaik?