AC Milan yang tergabung di grup neraka Liga Champions, harus rela mengakhiri lebih awal perjalanan mereka di Eropa.
Kesialan AC Milan di Liga Champions musim ini bagaikan tak berhenti. Tergabung di "Grup Neraka" bersama Liverpool, Atletico Madrid, dan Porto, Rossoneri hanya berhasil menang satu kali dari 6 pertandingan.
Ditambah, pada pertandingan terakhir melawan Liverpool di San Siro, Selasa (7/12) waktu setempat, AC Milan harus menyerah 1-2 dari tim tamu. Padahal, pertandingan ini menjadi penentu nasib Rossoneri di kompetisi Eropa.
Di babak pertama, pasukan Stefano Pioli berhasil unggul terlebih dahulu berkat gol Fikayo Tomori pada menit ke-29. Berawal dari sepak pojok yang diambil Brahim Diaz, bola tepisan Alisson berhasil disambar Tomori untuk dikonversikan menjadi gol.
Tidak sampai 10 menit dari gol pembuka, Mohamed Salah berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-36. Gol tersebut memberi catatan baik di rekor Mo Salah. Ia menjadi pemain Liverpool pertama yang mencetak tujuh gol dalam satu babak penyisihan grup.
Pada pertandingan ini, AC Milan harus menang untuk mengamankan paling tidak slot untuk lolos ke fase gugur Europa League. Sayangnya, gol Divock Origi pada menit ke-55 memupuskan harapan Il Diavolo Rosso melanjutkan kiprah mereka di Eropa.
AC Milan tak sanggup mencetak gol ke gawang Alisson di sisa babak kedua, dan skor 1-2 bertahan hingga pertandingan berakhir. Dengan kemenangan ini, Liverpool berhasil menyapu bersih pertandingan di Grup B babak penyisihan Liga Champions dan lolos dengan raihan 18 poin.
Sementara di pertandingan lain, Atletico Madrid berhasil mengamankan 3 poin saat bertandang ke Estadio do Dragao. Pada laga yang dihiasi tiga kartu merah ini, skuad Diego Simeone membabat tim tuan rumah dengan skor 3-1.
Pertandingan terakhir memang menjadi kunci nasib AC Milan, Porto, dan Atletico Madrid. Sebelumnya, Porto hanya bisa mengumpulkan 5 poin, Atletico dan Milan masing-masing meraih 4 poin.