Gregoria Mariska Gagal Melaju ke Final pada Olimpiade 2024

Tetap semangat dan evaluasi seluruh Atlet dan PBSI kita !

An Se Young peluk Gregoria Mariska Tunjung usai semifinal Olimpiade 2024. (REUTERS/Ann Wang)
Mon, 05 Aug 2024

Atlet bulu tangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, mengalami kekalahan di semifinal Olimpiade Paris 2024.

Langkah Gregoria menuju final terhenti saat melawan pebulu tangkis asal Korea Selatan, An Se-young pada Minggu (4/8/2024)

Meskipun tidak berhasil maju ke babak final, Gregoria masih merasa bersyukur atas hasil yang telah ia raih.

"Mungkin mau bersyukur dulu bisa bertanding sejauh ini, walaupun bukan hasil akhir yang diingin karena ya pastinya dengan kemenangan game di awal aku cukup ada kesempatan untuk bisa ngambil game kedua, tapi dengan pola yang dia ubah, aku rasa itu tidak bisa bikin aku nyaman, aku terlalu lama untuk adjustnya itu loh, terus di game kedua dia sangat nyaman dengan pola yang dia inginkan, jadi malah jadi terbalik," kata Grego usai pertandingan, seperti dikutip dari website resmi Kemenpora, Senin (5/8/2024).

Atlet dari Wonogiri, Jawa Tengah, tersebut berhasil meraih kemenangan di gim pertama dengan skor yang meyakinkan, 21-11.

Momen Gregoria Mariska Tunjung di semifinal tunggal putri Olimpiade 2024 Paris. (NOC Indonesia/Naif Muhammad Al'as)

Sayangnya, dalam dua game berikutnya, Gregoria harus mengakui keunggulan An Se-young dengan skor 13-21 dan 16-21.

"Pastinya dengan kemenangan game di awal aku cukup ada kesempatan untuk bisa ngambil game kedua," ucap atlet berusia 24 tahun itu.

"Tapi dengan pola yang dia (An Se-young) ubah, aku rasa itu tidak bikin aku nyaman, aku terlalu lama untuk mengubah itu, terus di game kedua dia sangat nyaman dengan pola yang dia inginkan, jadi malah jadi terbalik," lanjutnya.

Dengan tersingkirnya Gregoria Mariska Tunjung, terkonfirmasi bahwa kontingen bulu tangkis Indonesia tidak akan meraih medali emas di Olimpiade Paris 2024.

Meskipun demikian, Gregoria sukses memperoleh medali perunggu setelah atlet Spanyol, Carolina Marin, mengalami cedera dan memilih untuk mundur di semifinal lainnya.

Sebagai intermezzo, Indonesia selalu hadir dalam cabang bulu tangkis di Olimpiade, Kawula Muda.

Atlet badminton Indonesia telah menjadi bagian integral dari sejarah bulu tangkis Olimpiade, dengan segala pasang surutnya, sepanjang waktu.

Pengecualian itu terjadi hanya pada Olimpiade London 2012. Di ajang ini saja, cabang olahraga badminton tidak berhasil memperoleh satu pun medali.

Indonesia memperoleh medali emas terakhirnya di Olimpiade pada tahun 2021, ketika Olimpiade 2020 berlangsung.

Greysia Polii dan Apriyani Rahayu sukses meraih medali emas dalam nomor Ganda Putri.

Pada Olimpiade 2024 kali ini, menjadi masa buruk Indonesia sebab sejak tahun 2012 Indonesia selalu menyumbangkan emas dalam cabang bulu tangkis.

Berita Lainnya