Andriy Shevchenko kembali ke Italia untuk menukangi Genoa setelah sempat sukses di AC Milan semasa masih bermain.
Andriy Shevchenko mendapat puncak karier ketika bermain di Italia bersama AC Milan. Shevchenko pun mencoba peruntungan sebagai pelatih di Tanah Italia meski bukan menukangi Milan.
Shevchenko dua periode membela Il Diavolo Rosso. Pertama pada 1999 sampai 2006 kemudian sebagai pinjaman dari Chelsea pada musim 2008-2009.
Selama periode tersebut pria yang akrab disapa Sheva itu tampil dalam 322 laga. Dari jumlah itu, dia menorehkan 175 gol.
Sheva sendiri sudah gantung sepatu sejak 2012. Setelah itu dia sempat menjadi asisten pelatih timnas Ukraina pada 2016 sebelum menangani negaranya.
Dia terbukti sukses membawa negaranya lolos ke perempat final EURO 2020. Sayangnya setelah itu Sheva mengundurkan diri pada 1 Agustus.
Sempat menganggur, kini Sheva kembali ke Negeri Pizza. Bukan untuk menangani mantan timnya, tetapi menjawab tantangan dari Genoa yang terpuruk di bawah asuhan Davide Ballardini.
Sheva sendiri merasa tertantang berkarier di Italia. Menurut pria berusia 45 tahun itu, dia banyak belajar selama membela Milan.
"Saya banyak belajar dari pelatih seperti Carlo Ancelotti, Alberto Zaccheroni, dan Cesare Maldini selama di Italia. Kembali ke sini sebagai pelatih merupakan tantangan," ujar Sheva.
"Saya akan menantang juru taktik terbaik di dunia. Proyek Genoa membuat saya terkesan dan membuat saya kembali ke Italia, negara dengan ikatan khusus."
"Saat ini tujuan utama kami adalah bertahan di Serie A musim depan. Saya berharap bisa bertahan di sini untuk waktu yang lama," pungkasnya.
Shevchenko sendiri akan mendapat tantangan berat menangani Genoa. Pasalnya I Griffone hanya meraih satu kemenangan dari 12 laga yang sudah mereka jalani.