...
Pada 23 Mei 2019 lalu, Yuka Takaoka berbuat kriminal dengan menikam pacarnya sendiri. Hal tersebut dilakukan karena Yuka sangat mencintai pacarnya, Phonenix Luna.
Perilaku seperti ini dikenal dengan nama Yandere di Jepang. Yandere (ヤンデレ) adalah sebuah istilah mengacu pada sifat seseorang yang awalnya sangat mengasihi dan lembut kepada orang lain lalu rasa sayangnya berubah menjadi brutal hingga terlewat batas menjadi kekerasan.
Yuka Takaoka bisa dikatakan sebagai Yandere karena terlalu sayang dengan pacarnya sampai tega menikam.
Penikaman tersebut pun terjadi kamar Yuka pada lantai 50 sebuah apartemen di Distrik Kabukicho, Jepang. Kala itu, Phonix Luna datang ke apartemen Yuka tersebut terlalu malam.
Sayangnya, suasana hati Yuka saat itu sedang 'panas'. Ia merasa pacarnya berubah dingin, menjadi semakin kesal usai melihat foto Luna dengan perempuan lain.
"Pada hari itu, dia (Luna) pulang larut malam, padahal dia (Takaoka) sudah menunggu. Selain itu, dia (Yuka) menemukan foto pacarnya (Luna) dengan wanita lain di ponsel yang ditinggalkannya," kata penyidik mengutip dari Detik.
Anehnya, alih-alih membicarakan foto tersebut secara baik-baik, Yuka malah memilih cara yang ekstrem. Dengan sebuah pisau, ia menikam perut pacarnya sebanyak dua kali.
Melihat pacarnya yang terbaring kesakitan, Yuka mengambil sebuah pemantik dan menyalakan rokoknya. Hal itu lah yang menjadi pemandangan polisi saat menggerebek kamar apartemen Yuka. Paha Yuka yang tak tertutup dan berlumuran darah serta sebuah puntung rokok di tangannya.
Kepada pihak kepolisian, Yuka mengaku memilih merokok karena memang tidak berniat kabur. Rencana awalnya adalah ingin bunuh diri setelah pacarnya tersebut benar-benar mati.
"Saya tidak ingin pergi ke mana pun, jadi saya duduk di tangga luar. Saya tidak menelepon layanan darurat karena saya berniat untuk mati setelah melihatnya mati karena penusukan," kata Yuka saat itu.
"Karena aku sangat mencintainya, aku tidak bisa menahannya," imbuh dia.
Setelah penikaman, polisi Tokyo mengawal Takaoka yang keluar dari gedung apartemennya. Dari narasi berbagai media dan pantauan CCTV yang dirilis salah satu media Jepang, Takaoka disebut keluar dengan kaki berlumuran darah.
Senyum pun muncul di wajahnya, bahkan saat ia masuk ke mobil polisi hingga resmi didakwa sebagai pelaku percobaan pembunuhan.
Korban penusukan tersebut, Phoenix Luna, ternyata dinyatakan selamat. Hal itu diberitakan oleh TokyoReporter pada Juli 2019 lalu. Hal itu diketahui lewat akun Twitter @runaruna_00000 yang merupakan akun media sosial milik Luna.
Kala itu, ia menjelaskan baru sadar lima hari setelah penusukan tersebut. Hal itu sangat ia syukuri mengingat perkiraan dokter yang menyatakan ia hanya memiliki 20 persen kemungkinan dapat tetap hidup.
Walau begitu, ia mengaku tidak dapat meminum alkohol lagi, Kawula Muda! Sebab, Luna memang ditusuk pada bagian hati (liver).
Pada awalnya pun, Luna menyatakan tidak dapat bicara dan berjalan. Ia juga tidak dapat makan sehingga mengalami penurunan berat badan yang drastis.
Kualitas hidupnya pun mulai terganggu terutama karena Luna terus terbayang peristiwa penusukan tersebut saat tertidur. Karena itulah, ia mulai menerima konseling dan bimbingan psikologi.
Lebih lanjut, Luna mengaku tidak menyimpan dendam kepada pacarnya. Hal itu dikarenakan Yuka berjasa dalam peningkatan penjualan ketika Luna masih bekerja di klub malam.
Ia pun menceritakan kronologi kejadian tersebut berdasarkan ingatannya.
Saat itu, ia pada awalnya berjanji datang ke apartemen Yuka untuk membantunya membersihkan apartemen. Namun, ia datang terlambat karena harus bekerja di klub malam sebelumnya.
Ketika tiba di apartemen, alih-alih langsung membersihkan apartemen Yuka, Luna memutuskan untuk mandi, dan bersantai hingga tertidur. Saat itulah, kejadian penikaman tersebut terjadi.
“Setelah perut saya terasa tidak nyaman, saya melihat sebilah pisau menonjol di badan saya dan banyak darah," kata Phoenix Luna.
"Anehnya, saya tidak merasakan sakit, tapi saya terkejut dan ketakutan. Jadi, saya mendorong (Yuka) dari tempat tidur dan melarikan diri. Dia kemudian mengejar saya. Saya pikir saya sudah mati," imbuhnya.