Katanya, lebih baik nonton film kebudayaan dari Bali.
Gubernur Bali I Wayan Koster meminta generasi muda untuk tidak menonton animasi dari Malaysia Upin & Ipin. Dirinya mengatakan, lebih baik menonton film daerah Bali yakni Jayaprana dan Layonsari.
Menurutnya, menonton film yang diangkat dari cerita rakyat Bali tersebut merupakan salah bentuk keterlibatan generasi muda melestarikan warisan budaya dan tradisi masyarakat Pulau Dewata.
"Apa itu yang dari Malaysia itu, Upin-Ipin ya. Jangan lagi nonton itu, enggak jelas itu apa, lebih baik bangun produksi yang berangkat pada tradisi dan budaya kita," terang Koster, mengutip dari Kompas, Selasa (15/08/2023).
Koster meminta agar masyarakat lebih baik menonton film Jayaprana dan Layonsari agar bisa menjadi inspirasi tentang bagaimana menjalani kehidupan yang lebih baik. Tak hanya itu, film tersebut bisa membangun dan memajukan kebudayaan Bali.
Menurutnya, karya-karya anak bangsa merupakan sumber daya pembangunan Bali ke depan. Hal tersebut yang bisa menjadikan pendidikan sebagai masa depan masyarakat Bali dan perekonomian di daerah tersebut.
"Teknologi modern boleh berkembang, cara kehidupan modern boleh berkembang. Tapi satu hal yang titian (saya) ingatkan, jangan kita meninggalkan budaya Bali," tambahnya.
"Masyarakat Bali bersyukur karena diberkahi dengan kekayaan adat yang unik, tradisi artistik, dan Kearifan lokal," katanya.
Sebelumnya, ia juga mengatakan bahwa meskipun Bali tidak memiliki sumber daya alam yang dapat diambil, tapi Bali memiliki kekayaan tradisi seni.
Film Jayaprana dan Layonsari merupakan cerita raykat Bali yang sangat populer. Di dalamnya mengisahkan tentang pesan moral bahwa perbuatan yang baik akan mendapatkan karma yang baik, begitu pula dengan sebaliknya.