Katanya, sudah dilihat dari data tahun 2018, Kawula Muda.
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menyebut tujuh dari 10 sumber air rumah tangga di Indonesia tercemar limbah dan sulit mengakses air bersih pada 2050 mendatang.
Hal tersebut mengacu pada laporan organisasi meteorologi dunia (WMO) yang melihat data pada 2018 sudah ada 3,6 miliar penduduk yang sulit dapat air bersih.
"3,6 miliar penduduk dunia tidak mendapat akses air bersih yang layak, setidaknya selama sebulan dalam setahun 2018 dan diperkirakan bertambah sampai 5 miliar orang nanti pada 2050," kata Ma'ruf Amin, dikutip dari CNN Indonesia, Rabu (07/06/2023).
Ma'ruf juga mengatakan kondisi di Indonesia masih mengalami permasalahan serupa. Katanya, banyak warga Indonesia yang belum menikmati air bersih layak dan aman.
"Jika kondisi ini tidak segera diubah, maka yang dikorbankan adalah generasi masa depan," tambahnya.
Melansir dari Metro TV News, Ma'ruf menyebut kondisi sulitnya air bersih ini sering terjadi di daerah dengan tingkat kemiskinan dan ketimpangan ekonomi yang tinggi. Makanya, banyak masyarakat yang belum menikmati air bersih secara merata.
Kelangkaan air bersih yang layak juga kerap menyertai daerah yang tingkat kemiskinan dan ketimpangannya tinggi. Jika kondisi tidak segera diubah, maka yang dikorbankan adalah generasi masa depan," katanya.
Maka dari itu, Ma'ruf menjelaskan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 telah menargetkan 100 persen rumah tangga memiliki akses air minum layak pada 2024.
Termasuk di antaranya 15 persen warga bisa mengakses air minum aman, dan 30 persen bisa mengakses air minum perpipaan.
Berdasarkan laman CNN Indonesia, dilihat dari data 2022 lalu, akses masyarakat ke sumber air minum layak baru mencapai 91 persen. Kemudian, akses warga ke air minum aman hanya 11,8 persen dan akses air minum perpipaan baru menjangkau 20,69 persen.