Tetap jaga protokol kesehatan ya, Kawula Muda!
Pada Kamis (16/12/2021) pagi, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin umumkan satu kasus positif Covid-19 varian Omicron telah terdeteksi di RSDC Wisma Atlet.
Pasien yang terinfeksi varian tersebut tentu merasakan beberapa gejala. Namun, gejala kelelahan dan nyeri tubuh lebih banyak dikeluhkan bila dibandingkan dengan kehilangan indera perasa dan penciuman.
Selain itu, studi gejala yang dilakukan oleh Zoe Covid menemukan bahwa sakit kepala sering kali muncul sebagai gejala awal jenis Omicron. Studi tersebut juga menemukan kepala berdenyut, menekan, dan menusuk di kedua sisi terjadi lebih dari tiga hari dan cenderung sulit dihilangkan dengan obat penghilang rasa sakit.
Kelelahan juga menjadi salah satu gejala utama varian ini. Akibatnya, pasien cenderung memiliki energi yang rendah dan menghambat produktivitas.
Jika Covid-19 lainnya dapat mengakibatkan demam yang cukup lama, varian Omicron memberikan efek demam yang tidak terlalu lama. Hal itu dikarenakan varian ini menginduksi suhu tubuh dengan ringan sehingga lebih mudah untuk pulih dibandingkan varian sebelumnya.
Selanjutnya, studi Zoe tersebut juga menyebutkan bahwa gejala pilek akibat varian tersebut memiliki peluang yang tinggi. Bersin yang sering kali menjadi tanda pilek maupun alergi juga menjadi salah satu gejala yang diakibatkan oleh jenis varian ini.
Reaksi batuk juga menjadi gejala utama dari infeksi Covid-19. Batuk pada pasien Covid-19 diketahui kering dan tidak berdahak. Interval waktunya pun sekitar empat hingga lima hari.
Kemudian, jika seseorang tertular Covid-19 ringan, sakit tenggorokan hingga rasa tenggorokan gatal juga sering dirasakan oleh para pasien dewasa.
Banyak gejala Covid-19 varian Omicron, untuk itu tetap lakukan tes untuk hasil yang lebih pasti, ya!