40 tahun lalu, soal privilege udah dibahas sama Dono Warkop, nih!
Baru-baru ini media sosial diramaikan dengan video skripsi mendiang Dono Warkop. Skripsi tersebut mengambil topik tentang privilege anak orang kaya, Kawula Muda.
Dono adalah mahasiswa Universitas Indonesia tahun 1978. Dia mengambil jurusan Sosiologi di Fakultas Ilmu Sosial.
Melalui unggahan pemilik akun TikTok @imalsi, di cover skripsi tertulis nama asli Dono yaitu Wahjoe Sardono dengan judul skripsi Hubungan Status Sosial Ekonomi Keluarga dengan Prestasi Murid di Sekolah.
Dalam skripsinya itu, anggota grup lawak Warkop DKI tersebut menulis tentang permasalahan sosial mengenai hubungan prestasi pendidikan murid dengan status ekonomi keluarga. Skripsinya pun ditulis dengan ketikan dari mesin tik, Kawula Muda!
@imalsi Jauh sebelum ribut2 privilege, ternyata Mas Dono Warkop udah ngangkat isu ini di skripsinya. Dan dia nulis ini di tahun 78! 🧐Secara gak langsung skripsinya membuktikan bahwa privilege itu ada. Disclaimer: scope penelitian Mas Dono cuma 1 kecamatan, jadi gk bisa digeneralisir ke tingkat populasi.
♬ Scott Street (Slowed Down) - Phoebe Bridgers
Dono menjelaskan bahwa akses pendidikan untuk setiap anak belum merata. Apalagi hal tersebut berpengaruh untuk kehidupan mereka.
Hal lain yang menyita perhatian warganet adalah di kata persembahan. Dono menulis nama ayah, ibu, dan keluarga sebagai ucapan terima kasih. Ditambah, ia menuliskan nama kekasihnya yaitu Titi Kusumawardani, yang hingga kini menjadi istrinya.
"Untuk ayah, ibu, beserta keluarga dan untuk seorang gadis yang bernama Titi Kusumawardani," tulis Dono.
Melihat viralnya skripsi Dono tersebut, membuat banyak warganet yang meninggalkan komentar di akun TikTok @imalsi.
"Dari hasil tulisannya keliatan pak dono orang pintar,"
"Skripsi beliau masih relevan sampai sekarang, apa bisa dibaca secara digital kah? Di website atau apa gitu?"
"Jaman dulu perjuangan bgt ya ngetik skripsi pake mesin tik, pegel bgt pasti, bayangin kl masih berlanjut smp skrg wkwk, yg udh pake laptop aj pd males,"
"Jaman dulu, nyari relevansi sumber sepertinya cukup memakan waktu sekali."
Adanya skripsi Dono Warkop tentang privilege pada 40 tahun lalu, nyatanya kondisi tersebut masih relevan bisa jadi pembahasan dewasa ini. Dengan adanya akses yang dipermudah pada masa kini, namun orang yang gigih pun bisa saja tidak mendapatkan pendidikannya dengan layak.
Menurut lo gimana, Kawula Muda?