Duh, Kawula Muda hati-hati, ya!
Kawula Muda, Reuters membuat sebuah laporan yang mengejutkan. Dalam investigasi yang diterbitkan oleh Reuters pada 25 Februari kemarin, Reuters menduga sejumlah sepatu bekas hasil donasi yang dijanjikan akan didaur ulang oleh perusahaan kimia multinasional Amerika Serikat Dow Inc dan pemerintah Singapura justru diselundupkan ke Indonesia untuk dijual kembali.
Reuters kemudian memasang alat pelacak di 11 sepatu yang akan disumbangkan kepada donasi tersebut.
“Jadi Dow dan Sports Singapore telah menyiapkan lusinan lokasi di seluruh negara tempat Anda dapat melepas sepatu. Kami akan pergi ke 10 tempat berbeda dan melepas sepatu kami dan kami akan melihat ke mana mereka pergi,” ucap jurnalis Reuters.
Investigasi ini dilakukan setelah beberapa aktivis lingkungan mengatakan perusahaan kimia seperti Dow Inc membuat klaim berlebihan atau palsu tentang daur ulang untuk memoles kredensial hijau mereka.
Seharusnya, sepatu-sepatu yang didonasikan akan didaur ulang menjadi alas taman bermain dan trek lari.
“Sudah lebih dari seminggu sejak kami melepas sepatu dan kami mulai melihat beberapa gerakan dalam beberapa hari terakhir. Beberapa sepatu tampaknya naik ke kawasan industri di barat laut Singapura,” ucap jurnalis Reuters memantau sepatu yang dipasang alat pelacak tersebut.
“Dan saya mengikuti track tersebut sampai ke pasar ini di Jakarta.”
Reuters mengira tidak semua sepatu akan dijual. Namun, laporan alat pelacak mereka menunjukkan hal lain, Kawula Muda.
Sepasang sepatu pertama ditemukan di Pertokoan Cipta Prima, sebuah pasar kumuh di Batam, Kepulauan Riau. Seorang jurnalis Reuters mengikuti sinyal bernada tinggi ke gundukan sepatu kets tua dan mulai menggali tumpukan sepatu itu.
Jurnalis Reuters yang berhasil menemukan sepatu yang mereka donasikan kemudian membeli sepasang sepatu tersebut dengan harga Rp 180 ribu.
Sisanya, hampir semua sepatu yang sudah mereka pasang alat pelacak berakhir di tangan Yok Impex Pte Ltd, eksportir barang bekas Singapura.
Tidak hanya itu, beberapa sepatu lainnya juga terlacak di Indonesia dengan lokasi yang sangat jauh, Kawula Muda.
Akibat laporan Reuters tersebut, Dow Inc mengatakan mereka telah membuka penyelidikan. Penyelidikan itu sekarang telah selesai dan mengirimi Reuters pernyataan berikut, “Ke depan, Yok Impex telah dihapus dari proyek. Mitra proyek tidak membiarkan pemindahan atau ekspor sepatu tanpa izin yang dikumpulkan melalui program ini dan tetap berkomitmen untuk menjaga integritas proses pengumpulan dan daur ulang.”
Pemerintah Indonesia juga telah menanggapi hal ini, loh. Pasalnya, sepatu-sepatu tersebut dijual secara bebas di marketplace bahkan live shopping dengan harga miring dan label 'impor Singapura'
Melansir Asumsi, Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan akan mengusut tuntas kasus impor ilegal sepatu donasi tersebut.
"Sepatu-sepatu bekas dari negara tersebut (Singapura) yang disumbangkan pemiliknya untuk proyek sustainability ternyata berakhir di pasar-pasar loak di Indonesia. Praktik impor ilegal sepatu bekas ini harus dihentikan karena berdampak buruk bagi industri alas kaki dalam negeri," kata Agus, Senin (06/03/2023).