Kawula Muda, nama KPI Pusat menjadi trending topic Twitter!
Salah seorang pegawai Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat baru saja membuat pengakuan mengejutkan! Pegawai pria berinisial MS membuat pengakuan melalui media sosial bahwa ia telah menjadi korban pelecehan seksual dan perundungan selama bertahun-tahun.
Karena tidak kuat dengan perlakuan yang diterimanya, MS akhirnya membuka ke publik dan menulis surat terbuka yang ditujukan untuk Presiden RI, Joko Widodo.
MS mengaku sejak bekerja di KPI Pusat pada 2011, ia telah mengalami perundungan dan penganiayaan yang dilakukan oleh rekan satu kantornya.
“Sejak awal saya bekerja di KPI Pusat pada 2011, sudah tak terhitung berapa kali mereka melecehkan, memukul, memaki, dan merundung tanpa bisa saya lawan. Saya sendiri dan mereka banyak. Perendahan martabat saya dilakukan terus menerus dan berulang-ulang hingga saya tertekan dan hanur pelan-pelan,” tulis MS dalam surat terbukanya yang kemudian menjadi viral di media sosial.
Dalam pengakuannya, MS bercerita bahwa perundungan yang ia terima semakin parah. Pada 2012 hingga 2014 ia dirundung dan dipaksa untuk membelikan makan bagi rekan kerja senior. Pada 2015 ia bahkan menerima pelecehan seksual.
MS mengaku ia sempat ditelanjangi hingga salah satu bagian dari kemaluannya dicoret dengan menggunakan spidol. Bahkan salah seorang pelaku mendokumentasikan kejadian itu.
“Bahkan mereka mendokumentasikan kelamin saya dan membuat saya tak berdaya melawan mereka setelah tragedi itu. Semoga foto telanjang saya tidak disebar dan diperjualbelikan di situs online,” tulis MS.
Dengan segala pelecehan dan perundungan yang ia terima, membuat bapak beranak satu itu mengalami trauma dan stres. Namun, ia merasa tidak dapat melakukan apa-apa dan memilih untuk tetap bertahan di kantor itu karena harus memberi nafkah untuk keluarganya.
Akibat dari pengalaman buruk yang ia terima, kondisi kesehatan mental MS memburuk dan membuatnya kerap sakit.
“8 Juli 2017, saya ke Rumah Sakit PELNI untuk Endoskopi, Hasilnya saya mengalami ‘Hipersekresi Cairan Lambung’ akibat trauma dan stress,” ungkap MS.
Di 2017, MS sempat mengadukan pelecehan seksual dan penindasan yang diterimanya ke Komnas HAM melalui email. Pada 2019, ia sempat mendatangi Polsek Gambir untuk membuat laporan polisi. Tetapi, laporannya pada saat itu tidak dapat diproses dan petugas memintanya untuk menyelesaikan secara baik-baik.
Ia lantas mengadukan kejadian yang dialami pada atasannya. Setelahnya, ia dipindah ke ruangan lain yang dianggap lebih baik. Namun, hal tersebut tidak menghentikan penindasan yang ia terima dan membuat kondisi mentalnya semakin buruk. MS akhirnya divonis oleh dokter telah mengalami PTSD (Post Traumatic Stress Disorder).
Karena tidak kuat lagi menahan derita akibat perlakuan yang tidak mengenakkan, MS akhirnya berani untuk membuka permasalahan ini ke hadapan publik. Ia bahkan menyebut satu persatu nama pelaku dan tindakan yang telah mereka lakukan terhadap dia.
Pengakuan MS ini pun menjadi viral di media sosial sehingga membuat nama KPI Pusat sempat menjadi trending topic Twitter pada Kamis (02/09/2021) hingga hari ini, Jumat (03/09/2021).
Simak penuturan lengkap dari korban MS yang dibagikan melalui thread di bawah ini: