Padahal media sosial bisa mereka gunakan dengan hal positif lainnya, loh.
Kawula Muda, lo pernah lihat live TikTok mandi lumpur enggak? Konten yang satu ini tengah ramai diperbincangkan karena disebut sebagai gaya mengemis baru dan terlihat mengenaskan.
Live TikTok mandi lumpur beberapa kali muncul di for your page (FYP) di akun warganet. Para pembuat konten itu mengharapkan penonton bisa memberikan gift atau hadiah kepadanya yang memang bisa diuangkan.
@intan_komalasari92 Masuk live sekaramg juga callente bersama ibu saya#fyp ♬ suara asli - TM Mud Bath
Aksi yang dibuat mereka adalah mengguyurkan diri sendiri dengan air lumpur hinggga berjam-jam dan disiarkan secara langsung di TikTok. Sayangnya, pemeran dalam siaran langsung tersebut kebanyakan orang tua dan lansia.
Biasanya, si pembuat konten duduk di tengah-tengah lumpur sembari mengolesi atau mengguyur air lumpur ke badan. Mereka mengucapkan terima kasih kepada pemberi hadiah.
Sosial media bukanlah sekadar jadi tempat untuk mendapatkan atau memberikan informasi. Melihat maraknya fenomena ini, Pakar Komunikasi Universitas Airlangga (Unair), Angga Prawadika angkat suara.
Menurutnya, media sosial bisa jadi wadah untuk mendapatkan kepopuleran, dan yang paling diharapkan adalah uang.
"Orang-orang ini berupaya untuk menarik perhatian dengan berbagai macam strategi. Salah satunya live mandi lumur TikTok itu," terang Angga, dilansir dari laman Republika, Kamis (12/01/2023).
Ia menuturkan, tindakan yang semacam itu adalah mengeksploitasi kemiskinan. Berangkat dari konten yang ada di televisi, kemudian muncul pula hal seperti itu di TikTok.
"Popularitas ini bisa menghasilkan uang. Mau tidak mau praktik eksploitasi kemiskinan semacam ini diakui bisa menarik perhatian orang banyak," lanjut Angga.
Untuk menjadikan seorang bisa mendapatkan perhatian masyarakat, para konten kreator justru melupakan nilai moral dan etika yang seharusnya jadi pokok utama.
"Mereka kurang pemahaman atas moral dan etika di internet serta keinginan mendapat popularitas secara singkat."
Adanya orang tua dan lansia yang turut dalam live TikTok mandi lumpur membuat warganet berspekulasi bahwa kegiatan ini dimanfaatkan oleh anak hingga cucunya untuk 'mengemis'.
"Kasian looh ibu nya ampe pasrah banget"
"Ibu luar biasa sanggup begini demi anak"
"Magrib ayahnya, siang ibunya, anaknya diam-diam aja"
"Siapa yang terhibur yaa?"
"Yaampun enggak ngerti lagi.. segininya yaa cari uang untuk makan?"
Beberapa warganet juga menyebutkan kasus tersebut ke akun Kapolda Metro Jaya untuk segera menindak lanjuti fenomena pengemis online mandi lumpur yang cukup disayangkan ini.