Kawula Muda, any thoughts?
Kawula Muda, startup distributor furnitur Fabelio saat ini ramai diperbincangkan di media sosial. Pasalnya, Fabelio dikabarkan belum membayar gaji karyawan dan vendor beberapa bulan, hingga memaksa para karyawannya untuk mengundurkan diri (resign).
Melansir CNNIndonesia, salah satu unggahan Instagram Fabelio pun banjir keluhan serupa di kolom komentar.
"Gaji belum dibayar woy! Karyawan butuh makan juga kali, punya cicilan juga kali, aset showroom jualin kek, apa kek buat bayar gaji karyawan, tega betul deh ini," tulis @oilebaf.
Pun ada kabar burung terkait Fabelio memanggil ormas—agar karyawan resign dan mereka tak perlu membayar pesangon atas pemutusan hubungan kerja (PHK) atau pensiun dini.
"@disnakertrans_dki_jakarta @kemnaker nih ada perusahaan maksa karyawan ttd resign letter dengan ancaman ormas. Admin sosmednya escalate dong ke pihak yang memiliki tupoksi pengawasan dan penindakan," ungkap @newchildishgambino.
"Cacam... bayar gaji pegawai! Masa pakai ormas buat paksa resign, doa orang terzholimi sangat ampun loh... hati2 CEO!!," tulis @yennsaputri.
"Ada teman saya gajinya hanya cair 300 ribu," ungkap salah satu karyawan Fabelio ketika dihubungi Prambors pada Rabu (15/12/2021).
Meski enggan menyebutkan namanya, ia menceritakan bagaimana satu per satu rekan kerjanya semakin banyak yang resign akibat Fabelio tidak bisa menggaji karyawan.
Sementara itu, mereka—yang sudah tak lagi menginjakkan kaki di Fabelio—belum menerima gaji yang tak terbayarkan selama beberapa bulan terakhir bekerja.
Ia pun juga menanggapi salah satu komentar di unggahan Fabelio pada 14 November lalu yang berbunyi, "Pembayaran BPJS dipotong dari gaji, tapi ternyata BPJS-nya ga dibayarin. Hayooo dipake buat apa tuuuh 'potongan'-nya?"
"Iya, itu BPJS Ketenagakerjaan," jelasnya.
Seperti yang kita ketahui, setiap karyawan diwajibkan rutin membayar BPJS Ketenagakerjaan per bulan. Ketika resign, karyawan pun bisa mencairkan iuran tersebut yang telah dibayarkan selama ia bekerja.
Marshall Utoyo yang merupakan co-founder sekaligus CEO dari Fabelio akhirnya membenarkan bahwa perusahaan telah menunggak gaji karyawan selama 2 hingga 3 bulan. Namun, ia memastikan tidak pernah memaksa karyawan untuk resign.
"Pemaksaan sama sekali enggak, jadi memang kondisi perusahaan lagi susah karena dampak covid-19 kemarin dan memang ada keterlambatan dari sisi investor baru belum jadi masuk," tuturnya kepada CNNIndonesia pada Selasa (14/12/2021).
Namun, ia menekankan bahwa Fabelio tidak dalam kondisi bahaya gulung tikar dan masalah keuangan ini bersifat sementara.
Menurutnya, permasalahan ini juga bisa diselesaikan dalam beberapa minggu ke depan.