Sebelumnya viral dengan upah Rp 4.000 per akunnya, Kawula Muda!
Baru-baru ini, viral di media sosial terkait perekrutan buzzer untuk menaikkan rating aplikasi MyPertamina. Sekadar informasi, rating aplikasi tersebut memang anjlok dikarenakan banyaknya keluhan terkait aplikasi tersebut.
Merespons viralnya informasi terkait buzzer tersebut, pihak Pertamina pun turut angkat bicara.
“Saya tidak ada info terkait hal tersebut. Kami tidak tahu hal itu,” tutur Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, terkait perihal buzzer tersebut mengutip CNNIndonesia pada Rabu (06/07/2022).
Adapun ia mengakui Pertamina menerima seluruh masukan dan kritikan sebagai evaluasi MyPertamina.
Sebelumnya, lowongan buzzer tersebut tersebar di media sosial untuk memberikan komentar positif dan rating tinggi pada aplikasi tersebut.
“Freelance job buzzer job receh by JIC. Urgent butuh 1000 user untuk rating bintang 5 dan review positif satu paragraf," bunyi pesan berantai di WhatsApp yang tersebar luas di media sosial.
Pesan tersebut pun turut menjelaskan bahwa satu gadget dapat menggunakan banyak email. Adapun setiap akunnya dihargai Rp 4.000.
Lebih lanjut, Irto juga mengungkap bahwa aplikasi tersebut telah ada dan sudah berjalan sejak lima tahun lalu. Ia pun mengingatkan warganet agar tidak salah menyerap informasi yang tersebar.
“Kalau ada yang mengaitkan dengan pembelian harus pakai aplikasi, ini yang salah informasi. Pembayaran BBM bersubsidi masih bisa menggunakan cash maupun non tunai juga,” tutur Irto.
Adapun sejak diberlakukan uji coba pembelian Pertalite dan Solar dengan pendaftaran di MyPertamina pada mulai 1 Juli lalu, aplikasi tersebut segera dibanjiri dengan kritikan.
Rating aplikasi tersebut pun anjlok hingga 1,2 bintang setelah diunduh lebih dari 5 juta kali di Android. Di samping itu, aplikasi tersebut bernilai 2,3 bintang di App Store.
Banyak pula keluhan masyarakat yang datang karena menganggap aplikasi tersebut tidak berguna. Bahkan, tagar #MyPertaminaUnFaedah menjadi trending topic di media sosial Twitter.