Kawula Muda, Vanessa Bryant dan Lady Gaga juga angkat suara seputar pembunuhan George Floyd
Terenyuh. Kasus rasisme kembali merebak. Vanessa Laine Bryant (38) mengunggah protes yang pernah dilakukan mendiang sang suami, legenda basket AS Kobe Bryant, lewat tulisan I CAN’T BREATHE. Protes kali ini berkaitan dengan kematian George Floyd.
Floyd meninggal pada Senin (25/5/2020) di Minneapolis. Terduga pengguna uang palsu itu dianiaya polisi berkulit putih, Derek Chauvin, yang menekankan lututnya ke leher Floyd, hingga akhirnya meninggal dunia.
Kobe Bryant, yang meninggal pada awal 2020, pernah mengungkapkan protes dengan pesanI CAN’T BREATHE tertulis di t-shirtnya. Protes ini terkait kasus Eric Garner, penjahat kambuhan yang juga dianiaya oleh polisi.
“Sangat penting bagi kita untuk memiliki pendapat, penting juga kita bersikap untuk hal yang kita yakini,” begitu ucapan Kobe Bryant kala itu.
Kini, protes itu muncul lagi. Vanessa yang juga mantan arits dan model AS, menulis dalam instagramnya, “Suami saya mengenakan t-shirt ini beberapa tahun lalu, dan sekarang kita saksikan lagi.”
Tulisan tesebut menyertai foto Kobe Bryant tengah mengenakan t-shirt bertuliskan I CAN’T BREATHE, Minggu (31/5/2020)
“Hidup ini sangat rapuh. Hidup juga tak bisa diprediksi. Hidup ini sangat singkat. Mari membagikan dan merengkuh hal-hal indah dan sejenisnya, kita sebagai bagian dari masyarakat,” tulis Vanessa.
Penyanyi Lady Gaga (34) juga tak ketinggalan ikut mengungkapkan protes soal George Floyd. Penyanyi flamboyan AS bernama asil Stefani Joanne Angelina ini menyebut Presiden AS Donald Trump sebagai racist dan bodoh.
“Kita sudah tahu lama bahwa Presiden Trump sudah gagal,” tulis Gaga di instagramnya, Minggu (31/5/2020). “Dia punya kekuasaan terbesar di dunia, tapi tak menawarkan apa-apa, kecuali penelantaran dan berprasangka, sementara kenyamanan masyarakat kulit hitam dirampas.”