Hai Kawula Muda, ada satu lagi cara untuk ikut vaksinasi nih.
Demi tercapainya tujuan herd immunity secara nasional, pemerintah mengadakan vaksin Gotong Royong atau mandiri dan ditanggung sendiri biayanya alias berbayar.
Kementerian BUMN memutuskan pelaksanaan vaksinasi Gotong Royong akan digelar mulai 17 Mei 2021 atau setelah hari raya Idul Fitri.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Rosan Perkasa Roeslana mengatakan, dunia usaha sangat tertarik dengan vaksin gotong royong.
Hal itu karena bisa meningkatkan produktivitas dunia usaha di semua sektor, sekaligus mempercepat program pemerintah untuk mencapai herd immunity dan pemulihan ekonomi nasional.
KADIN Indonesia mencatat ada sekitar 17.000 perusahaan yang ingin mengikuti vaksin gotong royong. Namun, untuk pelaksanaan akan dilakukan bertahap sesuai dengan ketersediaan vaksin.
Vaksin yang akan digunakan adalah Sinopharm yang telah mendapat izin pemakaian dari WHO dan BPOM. Biaya vaksinasi yang akan dikeluarkan perusahaan untuk satu paket penyuntikan (2 kali dosis) adalah Rp 1 juta.
“1 juta 2 kali suntik sudah termasuk biaya Kesehatan,” ujar Ketua Umum KADIN Rosan Perkasa Roeslana, Minggu (9/5/2021).
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari PT Bio Farma Bambang, Heriyanto, mengatakan bahwa pihaknya sudah menerima sebanyak 1.000.000 dosis vaksin Sinopharm.
Rinciannya, pada 30 April 2021, Indonesia berhasil mendatangkan sebanyak 482.400 dosis vaksin Sinopharm dari Sinopharm China National Pharmatical.
Kemudian pada 1 Mei 2021, kembali datang 500.000 dosis vaksin Sinopharm dalam bentuk donasi dari Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA), serta 17.600 dosis vaksin Sinopharm dari pabrikan China.
Dari total stok yang ada, menurut Bambang, sebanyak 500.000 dosis vaksin Sinopharm akan digunakan untuk program vaksinasi Gotong Royong. Sementara itu, 500.000 dosis Sinopham dari donasi UEA masih menunggu arahan dari pemerintah terkait penggunaannya.
“Untuk penggunaan donasi, nanti menunggu arahan dari pemerintah,” kata Bambang dalam diskusi secara virtual, Kamis (6/5/2021).
Pada kesempatan lainnya, Koordinator Komunikasi Publik Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Arya Sinulingga mengatakan, total vaksinasi bagi tenaga kesehatan sudah sebanyak 100 persen, pelayan publik dan lansia hamper 50 persen.
“Maka sekarang masuk tahapan, kita asumsikan, mereka akan melakukan percepatan vaksinasi karyawan dan buruhnya. Mereka yang menerima adalah perusahaan-perusahaan yang memang padat karya. Untuk manufaktur, tekstil, dan sebagainya jadi prioritas utama,” kata Arya.