Hai Kawula Muda, kalian lebih siap disuntik lengan yang mana nih?
Vaksinasi Covid-19 telah dimulai sejak awal Januari 2021 di berbagai wilayah di dunia. Indonesia telah memulainya sejak 13 Januari 2021, dengan Presiden Joko Widodo sebagai penerima pertama vaksin Covid-19.
Vaksinasi adalah proses penyuntikan mikroorganime yang sudah dilemahkan atau dimatikan ke dalam tubuh manusia dengan tujuan agar tubuh mengenali mikroorganisme tersebut dan membentuk kekebalan tubuh untuk melawannya jika suatu saat menginfeksi, sehingga tidak menyebabkan penyakit.
Yang kemudian menjadi pertanyaan bagi sebagian orang adalah di bagian tubuh manakah vaksin akan diberikan?
Sejak awal vaksinasi dimulai, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengeluarkan Petunjuk Teknis (Juknis) penyutikan vaksin Covid-19.
Berdasarkan Juknis tersebut, vaksin Covid-19 tidak disuntikkan secara sembarangan di tubuh. Tempat penyuntikkannya sudah ditentukan, yakni melalui suntikan intramuscular (di bagian lengan kiri atas) dengan menggunakan alat suntik sekali pakai atau auto disable syringes (ADS).
Setelah vaksinasi, peserta vaksin juga diminta agar tidak langsung pulang dan tetap di tempat pelayanan vaksinasi selama 30 menit untuk observasi.
Observasi dilakukan untuk memantau ada atau tidaknya KIPI atau efek dari setiap kejadian medis yang tidak diinginkan.
Efek samping paling umum dialami adalah nyeri otot dan nyeri di tempat suntikan. Beberapa orang mengalami rasa sakit hingga mereka tidak dapat menggerakkan tangan selama berjam-jam atau berhari-hari.
Itulah yang menjadi alasan mengapa orang-orang ingin tahu tentang pemilihan lengan untuk diberi suntikan vaksin.
Sebetulnya lengan kiri atau kanan, tidak ada yang benar atau pun salah. Tetapi karena rasa sakit akan tetap ada selama satu atau dua hari setelah vaksinasi, yang terbaik adalah memilih lengan yang tidak dominan digunakan, yakni bagi kebanyakan orang adalah lengan kiri.
Sementara, bagi yang kidal, maka silakan pilih lengan kanan untuk disuntik.
Presiden Asosiasi Medis Arizona, Dr Ross Goldberg mengatakan pada ABC15, “Jika Anda khawatir tentang hal itu (pemilihan lengan), tidak ada salahnya memilih lengan yang tidak dominan digunakan, untuk berjaga-jaga.”
Secara umum, vaksin tidak menimbulkan reaksi pada tubuh. Apabila terjadi, hanya menimbulkan reaksi ringan.
Beberapa gejala tersebut antara lain:
Untuk reaksi lokal seperti nyeri, bengkak, dan kemerahan pada tempat suntikan, petugas kesehatan dapat menganjurkan penerima vaksin untuk melakukan kompres dingin pada lokasi tersebut dan minum obat penurun panas sesuai dosis.
Sementara, untuk reaksi ringan sistematik seperti demam dan malaise (rasa lelah), petugas kesehatan dapat menganjurkan penerima vaksin untuk minum lebih banyak, menggunakan pakaian yang nyaman, kompres atau mandi air hangat, dan minum obat penurun panas sesuai dosis.