Hai Kawula Muda, sudah booster belum nih?
Vaksin booster menjadi syarat perjalanan mudik tahun ini. Tidak hanya untuk pemudik, vaksinasi booster menjadi syarat bagi seluruh pelaku perjalanan dalam negeri lainnya.
Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan (BPOM) secara resmi memberikan persetujuan pada lima vaksin Covid-19 untuk dijadikan sebagai vaksin booster atau dosis lanjutan homolog (vaksin booster sama dengan vaksin primer) dan heterolog (vaksin booster beda dengan vaksin primer).
Berikut ini lima vaksin yang sudah mendapat persetujuan BPOM lengkap beserta efek sampingnya.
Vaksin booster Sinovac diberikan sebanyak 1 dosis minimal setelah 6 bulan untuk usia 18 tahun ke atas. BPOM mengatakan, Sinovac dapat meningkatkan titer antibodi netralisasi hingga 21-35 kali setelah 28 hari pemberian booster.
Efek samping dari vaksin Sinovac:
Sama seperti Sinovac, vaksin booster Pfizer diberikan sebanyak 1 dosis minimal setelah 6 bulan untuk usia 18 tahun ke atas. Vaksin ini dapat meningkatkan titer antibodi netralisasi hingga 3,29 kali setelah 1 bulan pemberian booster.
Efek samping dari vaksin Pfizer:
Vaksin booster Astrazeneca juga diberikan sebanyak 1 dosis minimal setelah 6 bulan untuk usia 18 tahun ke atas.
Astrazeneca memiliki peningkatan nilai rata-rata titer antibodi IgG dari 1792 (sebelum suntik dosis vaksin booster) menjadi 3746.
Efek samping dari vaksin Astrazeneca:
Vaksin Moderna dapat diberikan sebagai booster homolog dan heterolog dengan vaksin primer Astrazeneca, Prizer, atau pun Jenssen. Vaksin diberikan sebanyak setengah dosis untuk usia 18 tahun ke atas setelah 6 bulan dari vaksinasi primer.
Vaksin Moderna memberikan kenaikan respon imun antibodi netralisasi sebesar 12,99 kali setelah pemberian vaksin booster homolog.
Efek samping dari vaksin Moderna:
Vaksin Zifivax dapat diberikan sebagai booster heterolog dengan dosis penuh untuk yang berusia 18 tahun ke atas, sekurang-kurangnya 6 bulan setelah mendapatkan vaksin primer dosis lengkap dari Sinovac atau Sinopharm.
Vaksin Zifivax memiliki tingkatan titer antibodi netralisasi lebih dari 30 kali bagi yang telah mendapatkan dosis primer Sinovac atau Sinopharm.
Efek samping dari vaksin Zifivax:
Masyarakat tidak perlu khawatir dengan efek samping dari vaksin booster, karena BPOM telah melakukan evaluasi aspek keamanan kelima vaksin tersebut sebagai booster.
Hasil evaluasi tersebut menunjukkan bahwa frekuensi, jenis dan keparahan dari Kejadian Tidak Diinginkan atau KTD yang dilaporkan setelah pemberian dosis booster pada umumnya bersifat ringan dan sedang.