Eits, si Bjorka juga ikut muncul nih Kawula Muda.
Tragedi Kanjuruhan masih terus dibahas hingga kini. Sampai-sampai, mancanegara pun menyoroti kericuhan yang terjadi dalam pertandingan Arema FC vs Persebaya pada Sabtu, 1 Oktober 2022.
Ini menjadi salah satu tragedi sepak bola yang bisa dibilang terburuk di dunia. Pemain bola ternama seperti Sergio Ramos, Mezut Ozil, Wayne Rooney, hingga Lukas Podolski menuturkan rasa belasungkawa atas apa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Kasus tersebut pun mulai diinvestigasi secara bertahap. Melansir dari CNN Indonesia, Selasa (04/10/2022), Kasus Kanjuruhan kini naik ke penyidikan.
Enggak hanya itu, beberapa hal mulai terungkap tiga hari setelah kasus terjadi.
Kawula Muda, Prambors sudah merangkum update terbaru dari kasus Kanjuruhan per Selasa (04/10/2022). Simak di bawah ini:
Dilansir dari Bola Sport, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy mengatakan korban tragedi Kanjuruhan mencapai 448 orang.
Di mana sebelumnya, jumlah korban dalam tragedi ini sebanyak 437 orang. Dilaporkan di antaranya terdapat 302 korban luka ringan-sedang, 21 korban luka berat dan 125 korban jiwa.
Sementara itu, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mencatat ada 33 anak yang meninggal dalam tragedi ini. Usia korban di antara 4-17 tahun.
"33 anak meninggal dunia, (terdiri atas) delapan anak perempuan dan 25 anak laki-laki, dengan usia antara empat tahun sampai 17 tahun," kata Deputi Perlindungan Khusus Anak Kementerian PPPA Nahar, kepada Antara, mengutip laman Detik.
Sementara jumlah anak yang dirawat di rumah sakit setempat masih terus dikonfirmasi. "Kami masih terus melengkapi datanya," terang Nahar.
Kericuhan peristiwa ini menyeret aparat kepolisian yang juga bertindak di sana. Hal tersebut membaut anggota Polri sampai Kapolres Malang AKBP, Ferli Hidayat harus kehilangan jabatannya.
Keputusan pencopotan tersebut diumumkan oleh Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo sesuai dengan perintah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Menonaktifkan sekaligus mengganti Kapolres Malang. AKBP Putu Kholis yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok Polda Metro Jaya," kata Dedi dalam konferensi pers di Polres Malang, Jawa Timur, dalam laman Kompas.
Eks Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat kemudian digantikan oleh AKBP Putu Kholis Aryana yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolres Pelabuhan Tanjung Priuk Polda Metro Jaya.
Setelah dicopot dari jabatan Kapolres Malang, AKBP Ferli Hidayat akan menjabat sebagai Pamen SSDM Polri.
Selain itu, Kapolri juga memerintahkan Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta untuk menonaktifkan jabatan Komandan Batalyon (Danyon), Komandan Kompi, dan Komandan Peleton Brimob Polda Jawa Timur yang jumlahnya mencapai sembilan orang.
Berita pemberhentian Liga 1 2022-2023 telah dikonfirmasi sebelumnya selama satu pekan. Akan tetapi, PSSI mengabarkan Liga 2022-2023 sampai waktu yang tidak ditentukan.
"Untuk sementara kompetisi Liga 1 2022-2023 kami hentikan hingga waktu yang tidak ditentukan," terang Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan. Penghentian ini kemungkinan lantaran tim investigasi masih terus melakukan penyelidikan terkait tragedi Kanjuruhan.
Tidak menghentikan Liga 1 saja, PSSI juga memberi hukuman kepada Arema FC. Mereka melarang klub berjulukan Singo Edan itu menjadi tuan rumah selama sisa kompetisi Liga 1 2022-2023.
Mahfud MD mengumumkan daftar nama anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) untuk mengusut insiden tersebut.
Nama-nama dari tim yang dipimpin oleh Mahfud MD ini sudah dilaporkan ke presiden Joko Widodo dan telah disetujui.
Mengutip dari CNN Indonesia, anggota TGIPF antara lain, Akademisi Universitas Indonesia (UI) Rhenald Kasali, Rektor Universitas Negeri Yogyakarta Sumaryanto, Pengamat Sepak Bola Akmal Marhali, Jurnalis Kompas Anton Sanjoyo, AFC Security Officer Nugroho Setiawan.
Lalu ada mantan Kepala BNPB Doni Monardo, Wakil Ketua Umum 1 KONI Mayjen (Purn) Suwarno, Mantan Wakapolda Kalimantan Barat Irjen (Purn) Sri Handayani, mantan Wakil Ketua KPK Laode M. Syarif, dan mantan pemain Timnas Indonesia Kurniawan Dwi Yulianto.
Sebanyak dua polisi tewas dalam tragedi Kanjuruhan. Keduanya tewas saat berada di tribune selatan bersama puluhan korban lainnya.
Melansir dari Tempo, Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo mengungkapkan bahwa dua anggota polisi itu meninggal setelah berdesak-desakan dengan para suporter hingga kehabisan oksigen.
Dedi menjelaskan Briptu Fajar Yoyok Pujiono (Bintara Polres Trenggalek) dan Brigadir Andik Purwanto (Bintara Polres Tulungagung) ditemukan berimpitan dengan puluhan korban yang lain.
Kabar duka ini memberangkatkan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk memberikan penghargaan kepada dua anggota polisi berupa kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi. Kenaikan pangkat mereka tertuang dalam surat telegram rahasia dengan Nomor STR/742/X/KEP/2022.
Kini, kedua jenazah telah dimakamkan secara kedinasan pada Minggu, 2 Oktober 2022.
Setelah membisu, kejadian Kanjuruhan ini membuat hacker Bjorka kembali memunculkan batang hidungnya. Seperti pada laman Asumsi, Bjorka kembali di Telegram miliknya dengan mengunggah data pribadi milik Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia (Menpora), Zainudin Amali.
Bjorka menyebar data pribadi milik Zainudin Amali, seperti nomor telepon, nomor induk kependudukan, nomor kartu keluarga, alamat lengkap, sampai kode vaksin Covid-19.
Ia sempat mengomentari respons Zainudin Amali atas tragedi di Kanjuruhan. Saat itu di tengah kabar duka atas insiden yang menelan korban jiwa hampir 200 orang tersebut, Zainudin Amali justru memikirkan nasib olahraga Indonesia agar tidak kena sanksi FIFA.
“Belasungkawa yang tulus saya sampaikan kepada keluarga dan teman-teman para korban, yang harusnya mati adalah Menpora bodoh ini,” tulis Bjorka.