Pelajarin tentang apa ya?
Beyonce akan menjadi mata kuliah di Universitas Yale yang terletak di Amerika Serikat. Kelas tersebut akan diajarkan langsung oleh Profesor Studi Afrika-Amerika di universitas tersebut, Profesor Daphne Brooks.
Dengan judul “Beyonce Makes History: Black Radical Tradition History, Culture, Theory & Politics through Music,” akan fokus membahas karya-karya Beyonce di musik, fashion, dan media visual, mulai dari albumnya tahun 2013 sampai karya terbarunya di 2024 yaitu Cowboy Carter.
Selain itu akan mengulik pengalaman Beyoncé yang beragam di media dan politik. Kelas ini akan dibuka pada musim semi 2025.
Dilansir dari Yale daily News, Jumat (08/11/2024) mata kuliah ini dibuat karena dinilai sangat relevan pada saat ini.
“Mata kuliah ini sangat cocok untuk di ajarkan sekarang karena Beyonce sangat relevan pada saat ini” kata Profesor Brooks.
“Jumlah inovasi yang dibuat olehnya, ditambah dengan cara menggabungkan antara sejarah dan politik ke dalam seni, serta caranya menggunakan suaranya sebagai pintu untuk memahami sejarah dan politik, itu membuatnya beda dari yang lain dan tidak ada yang seperti Beyonce” sambungnya.
Untuk tugas yang diberikan, mahasiswanya akan menonton bersama album dari Beyonce, kerja dengan arsip di Beinecke Rare Book and Manuscript Library, terlibat dalam proyek humaniora publik yang dirancang untuk mengulik dampak Beyonce ke komunitas Black.
Selain itu, mahasiswa juga didorong membuat playlist yang menghubungkan musik Beyonce dengan karya musisi-musisi yang jadi inspirasinya.
Profesor Brooks juga berharap mata kuliah ini bisa menciptakan community building yang luas, ia menambahkan bahwa respons terhadap pelajaran dan konten mata kuliah ini telah mendapat banyak respons positif, baik dari alumni universitas tersebut maupun para dekan di Yale.
Beyonce adalah salah satu artis paling berpengaruh dan sukses dalam sejarah musik dunia. Dengan karier yang dimulai sebagai anggota grup Destiny's Child, ia melesat menjadi ikon global berkat karier solonya yang fenomenal.
Beyoncé telah memenangkan lebih dari 30 Grammy Awards, menjadikannya artis perempuan dengan penghargaan Grammy terbanyak sepanjang masa. Ia juga menjadi pelopor dalam inovasi musik, dengan album-album seperti 'Lemonade' dan 'Renaissance' yang tidak hanya meraih kesuksesan tetapi juga mendapat pujian atas eksplorasi tema identitas, feminisme, dan memperjuangkan hak orang-orang berkulit hitam.
Jadi Kawula Muda tertarik buat ikutan kelasnya?