Hai Kawula Muda, banyak nama baru yang masuk daftar Situs Warisan Dunia UNESCO.
Baru-baru ini, melalui sidang virtual yang dilakukan di Fuzhou, China, UNESCO memilih dan mengumumkan daftar baru yang masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia.
Dikutip dari CNN, dalam sidang yang dihadiri oleh perwakilan dari seluruh dunia itu, UNESCO memutuskan untuk menambahkan 34 tempat baru ke dalam daftar Situs Warisan Dunia.
Lokasi-lokasi tersebut dipilih setelah meninjau nominasi yang masuk sejak 2020 hingga 2021.
Thailand menjadi satu-satunya perwakilan dari ASEAN yang berhasil masuk dalam daftar baru tersebut melalui situs baru Kaeng Krachan Forest Complex, sebuah hutan yang menjadi habitat bagi sejumlah tanaman dan burung yang terancam punah.
Dari regional Asia, UNESCO memilih kota kapur bersejarah As-Salt di Yordania. UNESCO juga memasukkan kompleks Arkeoastronomi Chankillo di Peru. Lokasi tersebut merupakan sebuah situs prasejarah yang pernah digunakan untuk melacak matahari sebagai penanggalan selama rentang satu tahun.
Selanjutnya Situs Trans-Iranian Railway, yakni jalur kereta api sepanjang 1.394 kilometer yang membentang di dua pegunungan.
Situs yang dibangun pada 1920-an dan 1930-an ini memiliki rute curam dan melewati 174 jembatan besar, 186 jembatan kecil, dan 224 terowongan, termasuk 11 terowongan spiral.
Kemudian, seni batuan cadas Hima Cultural Area di Arab Saudi. juga berhasil ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO tahun 2020.
Gelar yang sama juga disandang oleh Cordouan Lighthouse di Prancis, Sitio Roberto Burle Marx di Brazil, sekelompok kota spa di Eropa sebagai kelompok kolektif.
Selain memutuskan nama-nama situs baru, UNESCO juga memutuskan untuk menghapus kota Liverpool dari daftar Situs Warisan Dunia, karena sedang dalam pembangunan gedung baru yang dikhawatirkan berdampak pada situs tersebut.
Selain itu, Komite Situs Warisan Dunia UNESCO juga mengusulkan Lanskap Pertambangan Rosia Montan di Rumania masuk dalam Daftar Warisan Dunia dalam Bahaya.
Turki: Arslantepe Mound
Peru: Chankillo Archaeoastronomical Complex
Belgia/Belanda: Colonies of Benevolences
Prancis: Courdouan Ligthouse
India: Kuil Kakatiya Rudreshwara (Ramappa), Telangana
Jerman: Mathildenhohe Darmstadt
Italia: Padua’s fourteenth-century fresco cycles
Spanyol: Paseo del Prado and Buen Retiro, a landscape of Arts and Sciences
China: Quanzhou: Emporium of the World in Song-Yuan China
Romania: Rosia Montana Mining Landscape
Brasil: Sitio Roberto Burle Marx
Austria, Belgia, Ceko, Prancis, Jerman, Inggris Raya dan Irlandia: The Great Spa Towns of Europe
Uruguay: Gereja Atlantida
Iran: Trans-Iranian Railway
Saudi Arabia: Hima Cultural Area
Jepang: Pulau Amami-Oshima, Pulau Tokunoshima, bagian utara Pulau Okinawa, dan Pulau Iriomote
Georgia: Colchic Rainforests and Wetlands
Korea Selatan: Getbol, Korean Tidal Flats
Thailand: Kaeng Krachan Forest Complex
Austria/Jerman/Slovakia: Frontiers of the Romans Empire
Yordania: As-Salt
Iran: Cultural Landscape of Hawraman/Uramanat
India: Dholavira
Jerman/Belanda: Frontiers of the Roman Empire
Jepang: Jomon Prehistoric Sites
Prancis: Nice
Chile: Settlement and Artificial Mummification of the Chinchorro Culture
Jerman: ShUM Sites
Cote d’Ivoire: Masjid Sudanese Style
Italia: The Porticoes of Bologna
Slovenia: The works of Joze Plecnik in Ljubljana
Inggris: The State Landscape
Rusia: Petroglyphs of Lake Onega dan White Sea
Gabon: Taman Nasional Ivindo