Kawula Muda yang udah bosan belajar dari rumah, silakan bersorak karena uji coba pembelajaran tatap muka resmi dimulai!
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta resmi memulai uji coba pembelajaran tatap muka di 85 sekolah dari tiap-tiap jenjang pendidikan. Uji coba ini telah berlangsung sejak Rabu (07/04) kemarin hingga 29 April mendatang.
Dikutip dari CNN Indonesia, ke-85 sekolah yang diujicobakan tersebar di enam daerah di DKI Jakarta, yakni satu sekolah di Kepulauan Seribu, enam sekolah di Jakarta Utara, 10 sekolah di Jakarta Pusat, 18 sekolah di Jakarta Barat, 25 sekolah di Jakarta Selatan, dan 25 sekolah di Jakarta Timur.
Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja menjelaskan bahwa skema uji coba dilakukan di tiap jenjang secara bergantian, mulai dari kelas 4 SD. Pada Senin, siswa kelas 4 SD, 7 SMP, dan 10 SMA akan mendapat giliran untuk belajar tatap muka. Sisanya tetap melakukan pembelajaran dari rumah.
Pada Rabu, siswa kelas 5 SD, 8 SMP, dan 11 SMA akan belajar tatap muka. Sementara siswa kelas 6 SD, 9 SMP, dan 12 SMA baru mendapat giliran pada Jumat.
Selain menerapkan sistem giliran, Pemprov DKI Jakarta juga membatasi jumlah siswa di tiap-tiap kelas, maksimal 50 persen dari total kapasitas. Di sisi lain, kantin dan perpustakaan tidak akan dibuka.
Adapun, waktu pembelajaran dibatasi dan disesuaikan dengan durasi bulan puasa. Oleh sebab itu, pelajaran/kegiatan non esensial, seperti olahraga dan ekstrakulikular ditiadakan.
“Untuk (waktu) konkretnya saya belum mendapat arahan dari pokja Pembelajaran Tatap Muka (PTM) karena ini kan menyesuaikan dengan durasi bulan puasa, 20–30 menit,” ungkap Taga seperti dikutip dari CNN Indonesia.
Meski demikian, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Nahdiana menegaskan bahwa orang tua siswa tetap memiliki hak untuk melarang atau mengizinkan anaknya mengikuti sekolah tatap muka selama masa pandemi.
Nahdiana juga menjelaskan bahwa sekolah masih mungkin ditutup jika selama masa uji coba pembelajaran tatap muka ditemui kasus positif baru Covid-19.
Sementara itu, Wakil Gubernur DK Jakarta Ahmad Riza Patria mengaku pihaknya akan mempertimbangkan rencana perluasan pembelajaran tatap muka setelah mengamati hasil uji coba saat ini.