Meski sudah punya fitur yang mirip, Twitter ternyata sempat ingin mengakuisisi Clubhouse!
Twitter dikabarkan sempat menggelar perbincangan untuk mengakuisisi Clubhouse dalam beberapa bulan terakhir. Menurut laporan Bloomberg, jejaring sosial berbasis audio tersebut rencananya akan dibeli seharga US$4 miliar atau setara dengan Rp58,2 triliun.
Sayangnya, diskusi pembelian Clubhouse terhenti tanpa diketahui alasan jelasnya. Baik pihak Twitter maupun Clubhouse menolak memberi komentar terkait hal ini.
Sebelumnya, Bloomberg juga melaporkan bahwa Clubhouse sedang berdiskusi untuk menggalang dana dari para investor dengan valuasi sebesar US$4 miliar. Namun, setelah perbincangan dengan Twitter gagal dilanjutkan, Clubhouse mengevaluasi rencananya untuk mengumpulkan dana dengan valuasi tersebut.
Meski baru diluncurkan tahun lalu, Clubhouse telah berhasil menggaet minat dan perhatian publik. Berbeda dari kebanyakan jejaring sosial, Clubhouse memungkinkan penggunanya untuk menyelenggarakan radio show sendiri secara daring. Pengguna lain dapat turut mendengarkan topik yang dibicarakan serta berdiskusi melalui live chat.
Clubhouse juga berupaya menghadirkan berbagai inovasi dan pembaruan. Beberapa waktu lalu, Clubhouse dilaporkan telah mempekerjakan teknisi khusus untuk mengembangkan aplikasi di perangkat android. Teranyar, Clubhouse menyediakan fitur yang memungkinkan creator untuk memperoleh penghasilan dari pengguna.
Perusahaan jejaring sosial lain kemudian berupaya mengikuti jejak kesuksesan Clubhouse, termasuk Twitter. Melalui fitur bernama Twitter Spaces, Twitter mengizinkan setiap pengguna untuk membuat ruang diskusi sendiri layaknya Clubhouse.
CEO Twitter Jack Dorsey optimistis bahwa audio dapat menjadi cara berinteraksi baru bagi para pengguna Twitter.
Selain Twitter, Facebook dan LinkedIn juga dilaporkan tengah mengembangkan fitur mirip Clubhouse pada aplikasi mereka.