Medis sekarang hebat ya. Halal kah?
Seorang warga asal Amerika Serikat, Lawrence Faucette (58) berhasil menerima transplantasi jantung babi ke dalam tubuhnya yang dilakukan di Pusat Medis Universitas Maryland (UMMC) pada 20 September 2023.
Terobosan ini dilakukan oleh tim yang sama di UMMC yang telah melakukan eksperimental pertama mereka pada 2022 lalu.
Dengan operasi transplantasi jantung babi itu, tim medis mengklaim Lawrence bisa bernapas dengan normal.
"Saat ini dapat bernapas sendiri, dan jantungnya berfungsi dengan baik tanpa bantuan alat apa pun," bunyi penggalan dari siaran pers pihak Pusat Medis dikutip dari CNN Indonesia (26/09/2023).
Diketahui Lawrence adalah penderita penyakit jantung stadium akhir, penyakit pembuluh darah perifer dan komplikasi pendarahan internal yang membuatnya tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan transplantasi atau cangkok jantung tradisional.
Pada 14 September lalu, ia sempat mengalami gagal jantung sebelum akhirnya mendapatkan 'jantung baru' dan kembali bernapas normal.
Transplantasi jantung babi ke manusia ini bernama xenotranplantasi, operasi eksperimental yang diperbolehkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA).
Menurut FDA, program ini adalah jalur potensial bagi pasien dengan penyakit serius untuk mendapatkan akses ke produk media di luar uji klinis ketika tidak ada pilihan alternatif yang sebanding.
Sebelum melakukan xenotransplantasi, babi yang didonorkan jantungnya untuk manusia tersebut telah diperiksa secara ketat, Kawula Muda.
Begitu juga dengan pasien yang dirawat dengan pengobatan antibodi eksperimental untuk lebih bisa menekan sistem kekebalan tubuh dan mencegah adanya penolakan dari tubuh manusia dengan adanya 'benda asing' yang masuk ke tubuh termasuk pengawasan terhadap tanda-tanda penolakan atau perkembangan virus terkait babi.
"Kami sekali lagi menawarkan pasien yang sekarat kesempatan untuk hidup lebih lama, dan kami sangat berterima kasih kepada Mr. Lawrence atas keberanian dan kesediaannya untuk membantu memajukan pengetahuan kami di bidang ini," kata Dr. Bartley Griffith selaku ahli bedah yang melakukan transplantasi dan merupakan profesor bedah di Fakultas Kedokteran Universitas Maryland.
Lawrence Faucette merupakan orang kedua yang berhasil menjalani transplantasi jantung babi, Kawula Muda. Sebelumnya, pada Januari 2022 lalu, David Bennett menjadi orang pertama yang menjalani operasi tersebut tetapi ia meninggal dunia dua bulan pasca operasi.
Dilansir dari Kompas, sebagai informasi, jantung babi yang digunakan untuk transplantasi ke tubuh manusia berasal dari babi yang sudah dimodifikasi secara genetik dari Revivicor, anak perusahaan United Therapeutics Corporation.
Babi ini memiliki 10 gen yang diubah, termasuk tiga gen yang 'dilumpuhkan' untuk menghilangkan gula alfa-gal dalam sel darah babi, yang dapat memicu reaksi parah pada sistem kekebalan tubuh manusia dan bisa berakibat penolakan organ.
Alergi alfa-gal adalah suatu kondisi di mana sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap senyawa tertentu dalam daging merah. Gen babi tambahan dimodifikasi untuk mengontrol pertumbuhan jantung babi, sementara 6 gen manusia ditambahkan ke dalam genom babi untuk meningkatkan penerimaan oleh sistem kekebalan tubuh.