Subtitle Hai Kawula Muda, Jalan Presiden Joko Widodo diresmikan di Abu Dhabi sebagai bentuk penghargaan dan hubungan bilateral kedua negara. Keren!
Banyak cara untuk mengingat jasa dari orang yang dihormati. Salah satunya adalah dengan mengabadikannya sebagai nama jalan.
Baru-baru ini, tepatnya Senin (19/10/2020), President Joko Widodo St (Street) diresmikan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Pengabadian nama Presiden Indonesia ke-7 tersebut sebagai penanda hubungan bilateral antara kedua negara yang baik.
Di akun Instagram, Jokowi mengatakan kalau penghargaan itu untuk bangsa Indonesia, bukan untuk dirinya semata.
Tak hanya Jokowi, sebelumnya sejumlah tokoh besar Indonesia juga turut diabadikan menjadi nama jalan di luar negeri. Berikut ini beberapa di antaranya.
Nama besar presiden pertama Indonesia, Soekarno, memang telah diakui hingga ke penjuru dunia. Saking hebatnya, nama sang Bapak Proklamator diabadikan di lebih dari satu negara.
Pertama Avenue Soekarno di Rabat, Maroko. Tepat di depan Bank Al Maghreb, nama presiden pertama Indonesia, Ir Soekarno tertulis sebagai nama jalan.
Kemudian jalan Ahmed Sokarno di Kairo, Mesir, dan Soekarno Road di Peshawar, Pakistan.
Konferensi Asia Afrika 1955 yang diselenggarakan di Bandung, Indonesia, tampaknya memang begitu membekas di negara-negara anggotanya, sehingga membuat nama Soekarno begitu dikenang oleh para pemimpin negara tersebut.
Tak hanya presiden pertama Indonesia, Soekarno, nama Wakil Presiden Mohammad Hatta juga dijadikan nama jalan di luar negeri. Tepatnya di Haarlem, Belanda. Salah satu jalan di sana dinamakan Mohammad Hattastraat.
Tokoh emansipasi perempuan, RA Kartini, juga kesohor sampai ke Negeri Kincir Angin, Belanda. Ada empat jalan diberi nama Kartini di sana.
Raden Adjeng Kartinistraat di Amsterdam, tak jauh dari Rosa Luxemburgstraat nama tokoh perempuan sayap kiri Eropa.
Kemudian Kartinistraaat di Haarlem, Belanda, tepatnya di kawasan pemukiman. Selain itu juga ada nama jalan Kartini di Utrecht dan Venlo.
Nama besar dari Padang Panjang, Sutan Sjahrir, juga diabadikan di sebuah jalan di luar negeri. Perdana Menteri Indonesia dan pendiri Partai Sosialis Indonesia itu menjadi nama jalan di Leiden, Belanda.
Sjahrirstraat berada di dekat Gandhistraat dan tak jauh juga dari Martin Luther Kingpad. Kemudian ada Sjarirsingel di Gouda dan Sutan Sjarirstraat di Haarlem seluas 3 meter dan bersambung dengan Mohammad Hattastraat.
Nama Munir Said Thalib Al Kathiri juga diabadikan menjadi sebuah nama jalan di Den Haag, Belanda. Jalan bernama Munirpad diresmikan pada 14 April 2015.
Jalan setapak yang panjang di lingkungan Martin Luther King-Laan dekat Salvador Allende Straat ini berada dalam kompleks sebuah perumahan Den Haag.
Amnesty International-lah yang memperjuangkan nama Munir dijadikan nama jalan tersebut. Hal itu karena Munir dianggap sebagai pejuang hak asasi manusia,