Kawula Muda, apakah lo termasuk pengguna aktif TikTok?
Penyelidik kejahatan siber Check Point Research menemukan bahwa terdapat cacat dalam salah satu fitur di TikTok. Fitur ini mengancam keterbukaan informasi personal dari pengguna yang kemungkinan dapat disalahgunakan.
Cacat ini menimbulkan rasa penasaran terhadap berapa besar cakupan data informasi pengguna yang dapat disebarkan melalui fitur ini.
TikTok diketahui mempunyai fitur yang bernama “Find Friend”. Melalui fitur ini, peretas mampu mendapatkan informasi seputar nomor telepon, username TikTok, foto profil dan avatar, ID pengguna unik, dan pengaturan profil tertentu.
Check Point menemukan titik rentan ini muncul saat TikTok menggunakan sinkronisasi kontak untuk membantu dalam pencarian pengguna lain yang dikenal.
Namun, penyelidik menemukan fakta bahwa peretas dapat memanipulasi proses masuk dan memungkinkan untuk mengunggah dan menyinkronkan kontak dalam skala besar.
Dilansir dari TechRadar, Kepala Riset Kerentanan Produk Check Point Oded Vanunu mengatakan bahwa motif utama mereka adalah untuk mencari tahu kerahasiaan dari TikTok.
Pihaknya penasaran untuk menggunakan TikTok sebagai akses mendapat data pribadi pengguna. Oleh karena itu, mereka mampu mendapati hasil ini yang kemudian langsung ditangani oleh aplikasi media sosial ini.
Tidak lama dari laporan Check Point, ByteDance pengembang TikTok langsung membenahi masalah ini.
Setelahnya kepada TechRadar, ByteDance telah menjamin bila aplikasinya sudah aman digunakan. TikTok sudah semakin memperhatikan keamanan data pribadi pengguna aplikasinya.