Wah, semoga bisa ketemu jalan tengahnya ya, Kawula Muda!
Aksi mogok massal yang dilakukan pengemudi Gojek pada 8-10 juni 2021 tidak mendapat respons sama sekali dari pihak Gojek. Perwakilan driver GoSend se-Jabodetabek dan Bandung mengatakan akan terus melakukan aksi mogok massal hari ini, Jumat (11/06), sampai tuntutan dipenuhi oleh pihak Gojek.
Mereka juga masih berkoordinasi dengan para driver lainnya untuk menentukan aksi apa yang selanjutnya dilakukan selain mogok massal dengan cara off-bid.
"Jadi sampai hari ini tidak ada tanda-tanda atau tanggapan apa pun dari pihak Gojek, sekarang kami masih kumpulkan koordinator setiap wilayah untuk bicarakan aksi selanjutnya," ujar Yulianto selaku koordinator aksi driver GoSend Jabodetabek.
Sekretaris Jenderal Perkumpulan Armada Sewa Indonesia (PAS) yang membawahi angkutan sewa dan angkutan daring, Wiwit Sudarsono, mengatakan ada sekitar 100.000 pengemudi Gojek yang melakukan mogok massal dengan cara off-bid karena ada kebijakan baru yang membuat turunnya insentif pengemudi layanan GoSend Sameday Delivery.
Wiwit mengatakan bahwa insentif berubah menjadi Rp 1.000 per satu sampai sembilan pengantaran, Rp 2.000 untuk sepuluh sampai 14 pengantaran, dan seterusnya. Padahal sebelum kebijakan baru itu berlaku, driver layanan GoSend mendapat insentif sebanyak Rp 10.000 untuk lima kali pengantaran, Rp 30.000 untuk delapan kali pengantaran, dan Rp 45.000 untuk sepuluh pengantaran.
Perubahan insentif yang dinilai merugikan driver secara sepihak ini memicu aksi mogok massal yang dilakukan saat ini. Wiwit juga menduga bahwa hal ini terjadi setelah Gojek melakukan merger dengan Tokopedia dan membentuk Goto.
Namun, Pihak Gojek mengklaim bahwa sudah memberi penjelasan terkait dengan penyesuaian insentif yang dilakukan supaya lebih banyak mitra GoSend yang mendapatkan insentif untuk tiap pengantaran paket.