Kawula Muda, semoga pemanfaatannya bisa dimaksimalkan ya!
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia memperkirakan harta karun mencapai Rp 19.133 triliun.
Harta ini mencangkup berbagai sektor seperti perikanan tangkap (20 miliar dolar AS), budi daya perikanan (210 miliar dolar), industri pengolahan (00 miliar dolar), industri bioteknologi (80 miliar dolar), energi dan sumber daya mineral termasuk garam dan BMKT (210 miliar dolar), pariwisata bahari (60 miliar dolar), transportasi laut (30 miliar dolar), industri dan jasa maritime (200 miliar dolar), coastal foresty (8 miliar dolar), sumber daya wilayah pulau-pulau kecil (120 miliar dolar), dan sumber daya non-kovensional (200 miliar dolar).
Meskipun kekayaan ini bernilai sangat tinggi, nyatanya potensi ini belum dimaksimalkan. Dari 8 juta km persegi luas area Indonesia, baru termanfaatkan sekitar 2,1 juta km persegi. Artinya masih terdapat 6,1 juta km persergi yang belum berkontribusi pada perekonomian nasional.
Indonesia merupakan pengekspor rumput laut terbesar di mana terdapat sekitar 25 persen kebutuhan dunia berasal dari Tanah Air. Meskipun demikian, nilai ekspor rumput laut masih rendah karena produk yang diekspor masih berupa bahan mentah.
Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) KKP Sjarief Widjaja mengajak seluruh pengusaha nasional terutama yang berada dan tergabung di dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia untuk dapat memanfaatkan peluang ini.
Sjarief juga mengatakan bahwa pemanfaatan potensi kelautan sendiri juga merupakan salah satu prioritas Presiden Joko Widodo dalam masa jabatannya.
“Waktu pertama beliau deklarasikan terpilih menjadi presiden periode pertama beliau sampaikan kita sudah terlalu lama memunggui laut, dan saatnya kita menoleh ke laut kita ini,” ujar Sjarief.