Hai Kawula Muda, tetap taati prokes ya!
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan adanya varian baru virus Corona bernama varian Mu.
Varian Mu merupakan sebutan untuk varian B1621, yang disebut-sebut WHO memiliki potensi kebal vaksin Covid-19, atau memiliki sifat potensial untuk lolos dari kekebalan pasca divaksinasi.
Artinya, antibodi pasca seseorang divaksinasi mungkin tidak bekerja dengan baik terhadap varian Mu ini, berbeda seperti pada versi asli virus corona (SARS-CoV-2).
Dalam laporan mingguan WHO, data awal menunjukkan penurunan efektivitas vaksin terhadap varian Mu mirip dengan yang terlihat untuk varian Beta, varian yang pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan dan dianggap lebih menular daripada virus Corona asli.
Dalam klasifikasinya, WHO membedakan dalam dua kelas yakni variant of concern dan varian of interest. Hingga saat ini, WHO menetapkan varian Mu ini ke dalam kategori VoI atau Variant Of interest.
Untuk varian of concern, WHO telah memasukkan empat varian dalam klasifikasinya yaitu Varian Alpha, Beta, Gamma, dan Delta. Varian ini dianggap memiliki dampak yang signifikan dan keparahan yang telah diketahui.
Pada variant of interest seperti Mu, masih merupakan varian yang sedang dipantau keparahan dan dampaknya terhadap manusia.
Tertulis dalam buletin pandemi mingguan WHO, berikut beberapa mutasi yang ada di dalam varian Mu antara lain R346K, E484K, N501Y, D614G, dan P681H.
Risiko resistensi atau lebih tahan terhadap vaksin ini pada varian Mu ini, sama seperti varian Beta yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan.
Namun WHO menjelaskan, masih membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk menemukan bukti-bukti baru apakah varian Mu memang kebal terhadap vaksin atau tidak.
Penelitian juga dibutuhkan untuk mengetahui apakah varian Mu lebih menular, lebih mematikan atau lebih membutuhkan perawatan dibandingkan varian lainnya atau virus Covid-19 yang pertama kali ditemukan.
Varian Mu pertama kali diidentifikasi di Kolombia pada Januari 2021 lalu, dan menyumbang sekitar 40 persen kasus di negara itu.
Sementara di dunia, saat ini varian Mu dikonfirmasi sudah menyebar ke 40 negara di luar Kolombia, seperti negara negara di benua eropa dan beberpa negara di asia seperti Jepang dan Hongkong.
Meski mutasi sejauh ini telah terdeteksi setidaknya di 40 negara, tetapi jumlahnya kurang dari 0,1 persen dari semua kasus di seluruh dunia.
Sejauh ini, di Inggris telah ditemukan sebanyak 32 kasus varian Mu, di mana pola infeksi menunjukkan dibawa oleh para pelancong.
Dalam laporan Public Health England (PHE) pada bulan Juli mengatakan, sebagian besar kasus Mu yang ditemukan di London tersebut terjadi pada mereka yang berusia 20-an. Beberapa dari mereka yang dites positif Mu telah menerima satu atau dua dosis vaksin Covid.