Semoga efektif menekan kekerasan dan pungli yang dilakukan oleh polisi, ya
Kapolri Jenderal Polisi, Drs. Listyo Sigit Prabowo mengungkap memiliki rencana untuk melengkapi anggota polisi dengan kamera pengawas atau worn camera.
Nantinya, worn camera tersebut akan berfungsi untuk mengawasi tindakan polisi pada saat bertugas di lapangan. Beberapa petugas yang biasa menggunakan kamera tersebut adalah petugas reserse, satuan lalu lintas, sabhara, binmas, serta brimob.
Hal itu bertujuan untuk menekan tindakan kekerasan polisi maupun pungutan liar.
“Body worn camera sangat bagus untuk mengawasi kinerja anggota di lapangan agar tidak melakukan penyimpangan, misalnya agar tidak melakukan kekerasan berlebihan atau tidak melakukan pungli serta tindakan arogan,” kata Juru Bicara Kompolnas, Poengky Indarti, dikutip dari USSFeed.
Sebelumnya, beberapa negara sudah menggunakan teknologi serupa.
“Polisi di negara-negara maju seperti Inggris dan Amerika Serikat, serta negara-negara ASEAN seperti Singapura, Malaysia, dan Filipina juga sudah menggunakan body camera,” ujar Poengky.
Pengadaan kamera tersebut dipicu oleh banyaknya kasus kekerasan yang dilakukan oleh polisi. Selain itu, maraknya pungutan liar alias pungli yang terjadi di lapangan turut dinilai telah menurunkan citra polisi di masyarakat.
Sebelumnya, memang terdapat beberapa aksi polisi yang tertangkap kamera sedang melakukan kekerasan kepada masyarakat dan menuai kontroversi. Sebut saja aksi arogan polisi yang membanting mahasiswa saat demonstrasi peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-489 Kabupaten Tangerang pada Rabu (13/10/2021).
Selain itu, pada Kamis (14/10/2021), beredar sebuah video yang memperlihatkan seorang polisi lalu lintas memukul jatuh seorang pria di pinggir jalan daerah Deli Serdang.