Lo tim setuju atau nggak ni?
Kementerian Perhubungan tengah mengkaji kebijakan kenaikan tarif dasar KRL.
Jika sebelumnya tarif dasar KRL adalah Rp 3.000, maka direncanakan akan naik menjadi Rp 5.000 untuk 25 km pertama. Selanjutnya, tarif lanjutan KRL masih tetap di kisaran Rp 1.000 setiap 10 km.
Tarif tersebut awalnya direncanakan akan berlaku mulai 1 April lalu. Namun, hal itu batal dikarenakan penyesuaian tarif KRL tidak akan dilakukan pada masa puasa sampai lebaran.
Kini, mengingat perayaan Lebaran yang telah usai, pembahasan terkait rencana tersebut kembali bergulir.
“Akan ada pembahasan kembali mempertimbangkan situasi terkini,” tutur Jubir Kementerian Perhubungan, Adita Irawati, dikutip dari Detik pada Kamis (12/05/2022).
Adapun nominal tarif dasar Rp 5.000 tidak serta-merta ditentukan secara sepihak oleh kementerian.
Kementerian Perhubungan telah melakukan survei terkait kemampuan dan keinginan masyarakat untuk membayar KRL. survei tersebut melibatkan 6.841 responden di Jakarta, Bogor, Bekasi, Serpong, hingga Tangerang.
Dari survei yang dilakukan di Jabodetabek, rata-rata kemampuan membayar masyarakat untuk ongkos KRL adalah Rp 8,486. Namun, keinginan masyarakat untuk membayar berkisar di Rp 4.625.
Sementara itu, berikut perkiraan tarif apabila tarif dasar KRL menjadi Rp 5.000!
- Rute Stasiun Bogor - Jakarta Kota (54,8 km) dari Rp 6.000 menjadi Rp 8.000
- Rute Bekasi - Jakarta Kota (26,5 km) dari Rp 4.000 menjadi Rp 6.000
- Rute Serpong - Tanah Abeng (24,2 km) dari Rp 3.000 menjadi Rp 5.000
- Rute Tangerang - Tanah Abang (22,9 km) dari Rp 3.0000 menjadi Rp 5.000