Kawula Muda, makin ketat aja, nih, regulasi pemerintah China!
Kawula Muda, pada Jumat (15/10/2021), layanan buku audio Amazon, Audible, menghapus aplikasi Al-Quran dan Alkitab dari App Store di China atas dasar "persyaratan izin" pemerintah.
Melansir VOA Indonesia, pengembang aplikasi Al-Quran dan Alkitab di Amerika termasuk Olive Tree Bible Software juga ikut dihapus dari Apple Store.
Sementara itu, mengutip suara.com, aplikasi Al-Quran yang populer bernama Quran Majeed juga dihapus karena disebut-sebut telah memuat teks-teks keagamaan ilegal.
Aplikasi yang telah dibuat oleh Pakistan Data Management Services (PDMS) itu rupanya telah diunduh setidaknya 1 juta pengguna di China.
“Menurut Apple, aplikasi Quran Majeed kami telah dihapus dari App Store China karena berisi konten yang memerlukan dokumentasi tambahan dari otoritas China," ungkap PDMS melansir BBC Senin (18/10/2021).
Pengembang aplikasi itu juga diketahui juga tengah menghubungi Cyberspace Administration of China dan otoritas China terkait untuk menyelesaikan perkara itu.
Belum merespons banyak terkait hal itu, Apple hanya mengatakan, "Kami diharuskan mematuhi undang-undang setempat, dan terkadang ada masalah kompleks yang mungkin tidak kami sepakati dengan pemerintah.”
Sebenarnya, bukan suatu hal yang baru mengingat belakangan ini pemerintah China tengah memperketat kontrol internetnya.
Melansir kantor berita Associated Press, Juru Bicara Kedutaan China, Liu Pengyu, menolak memberikan penjelasan terkait penghapusan aplikasi-aplikasi itu.
Namun, Liu mengatakan, "(Pemerintah China) selalu mendorong dan mendukung pengembangan internet. Pada waktu bersamaan, perkembangan internet di China juga harus mematuhi undang-undang dan regulasi China."
Menurut Kawula Muda, bagaimana regulasi ketat yang tengah China terapkan, nih?